1. Photografer (I)

38.5K 1.6K 313
                                    

Dominan : Jaemin ( 29 tahun )
Submissive : Renjun ( 20 tahun )
Rated : M

!!!

Renjun terduduk di halte bus. Sendirian. Ia menunduk memikirkan perkataan pegawai tata usaha di kampusnya.

"Kamu sudah menunggak satu semester Renjun. Ingat peraturan kampus? Jika menunggak dua semester maka akan di drop out."

"Jadi cepatlah membayar jika tidak ingin di drop out!"

"Kau diberi waktu satu minggu."

Satu minggu . .

Satu minggu . .

Renjun meremas rambutnya frustasi. Bagaimana bisa ia mendapat uang dengan jumlah besar hanya dalam satu minggu?

Renjun menundukan kepalanya. Berfikir dan terus berfikir.

Jika ia bekerja part time selama satu minggu, itu hanya akan memenuhi setengah dari hutangnya. Masih tidak cukup.

Renjun mengeluarkan handphone nya dan mengecek aplikasi m-banking nya. Tabungannya pun hanya tinggal sedikit.

Meminta pada baba dan mama nya pun tidak akan mungkin. Mereka tidak akan mengirim uang dengan jumlah banyak. Kebutuhan mereka di China pun banyak, terlebih Renjun mempunyai dua adik yang masih sekolah.

Renjun yang masih menunduk melihat sepasang sepatu di depannya. Renjun mengangkat kepalanya. Seorang paman berjas hitam sedang berdiri menatap dirinya.

"Kau sakit?"

Renjun yang mendapat pertanyaan seperti itu menggeleng pelan dan menegakkan badannya.

"Sudah malam. Kenapa anak kecil berkeliaran sendirian?"

Lelaki berjas pun duduk di samping Renjun. Renjun mengerutkan dahinya.

Anak kecil?

Renjun celingukan. Oh maksud pria ini adalah dia.

"Aku bukan anak kecil. Aku Renjun."

Si pria berjas tertawa sembari mengeluarkan rokoknya. Menyalakan rokoknya, menghisap rokoknya lalu menatap Renjun.

"Tidak peduli."

Renjun mendengus. Ia menatap jam tangannya. Jam 10 malam. Bus menuju apartemennya belum lewat.

"Kenapa paman juga berkeliaran malam malam? Mencari mangsa?"

Renjun berbicara sembari memandang jalanan. Jaemin, si pria berjas menatap Renjun lekat.

"Kalau iya kenapa?"

Deg

Renjun segera menjauh menggeser tubuhnya. Lalu merutuki perkataannya. Panik ketika mendengar jawaban si pria. Jaemin tertawa lagi.

"Astaga haha. Aku tidak akan membunuhmu. Santai saja."

Renjun memandang Jaemin tak percaya.

"Percayalah aku bukan orang jahat."

Jaemin membuang rokoknya. Kemudian mengeluarkan kamera nya. Mengatur-atur lensa kamera. Mengarahkan lensa itu ke gedung tertinggi yang ada di jalanan.

Renjun memandang Jaemin. Tampan sekali paman ini, batin Renjun.

"Paman. . Apa kau butuh model?"

Huang Renjun (Oneshot) | RENJUN X NCTWhere stories live. Discover now