4b. Sensei (II)

11.2K 552 79
                                    

"Aku tahu sensei sudah terangsang, mari aku bantu untuk menuntaskannya."

Jisung memutar tubuh Renjun yang lemas tidak berdaya dan memeluk tubuh sensei nya dari belakang. Mengecupi telinga Renjun hingga lelaki submissive itu menggelinjang geli.

"Uhmm Jisung.."

Jisung memasukan tangannya ke dalam kaos putih milik Renjun. Mengusap perut pria kecil dihadapannya yang memiliki sedikit lemak. Jisung menciumi telinga, turun ke leher dan beralih ke pundak sang guru private.

Jisung memberi banyak tanda kemerahan. Renjun memejamkan matanya sembari menggigit bibirnya. Menahan desahan yang keluar.

"Keluarkan saja sensei desahannya. Aku ingin mendengar suaramu."

"Men..jauh dari sensei, Jisung."

Renjun menyingkirkan tangan Jisung yang sedang memelintir putingnya. Namun tenaga anak usia 17 tahun itu lebih kuat dari Renjun.

"Sensei jangan jual mahal padaku. Bukankah tubuh sensei sekarang sangat membutuhkan sentuhan?"

Jisung melepas kaos miliknya dan juga milik Renjun. Mereka berdua sama-sama naked.

Jisung mengangkat tubuh Renjun dan membanting tubuh kecil itu ke ranjang miliknya. Renjun masih menggeliat seperti cacing kepanasan. Tangannya bergerak seperti ingin melepaskan celananya.

"Jisung lepas..."

Dengan senang hati Jisung melepas celana sensei mungilnya. Jisung tersenyum ketika melihat celana dalam milik Renjun.

"Imut."

Jisung mencium bibir Renjun dan Renjun membalas ciuman itu. Otaknya menolak namun tubuhnya benar-benar tidak bisa menahan nafsunya.

Ciuman Jisung kini turun ke dagu dan pria muda itu juga menciumi dada milik Renjun. Menjilati puting kemerahan di depannya. Jisung menyukainya.

Tangan Jisung tidak diam. Bahkan sekarang anak muda itu sudah memasukan tangannya ke dalam celana dalam milik Renjun dan mengelus anal yang sudah basah.

"Oh sudah basah rupanya."

Jisung melepas celana dalam Renjun dan mengangkangkan paha Renjun. Menjilati anal Renjun dengan nafsu.

"Umm Ji..."

Renjun meremas rambut Jisung dan mendorong kepala Jisung agar semakin dalam menjilati analnya.

Lidah Jisung bergerak. Menjilati anal bahkan mengecupi penis kecil yang sudah tegak.

"Sudah kubilang sensei membutuhkan ku kan?"

Jisung membalikkan tubuh Renjun dan mengecupi pantat sintal milik sensei nya. Sesekali menampar pantat Renjun hingga tercetak warna merah bergambar tangan.

Plak!

"AHH!!"

Renjun berteriak beberapa kali ketika pantatnya ditampar. Dia merasa kesakitan namun disisi lain pun juga merasa sangat terangsang dengan tamparan-tamparan di pantat.

Jisung menurunkan celana pendek miliknya. Penis miliknya bahkan sudah tegak sempurna. Anak muda itu kemudian mengocok penisnya sebentar, membuat precum agar penisnya tidak menyakiti anal milik Renjun.

"Aku masukan ya sensei."

Renjun mengangguk. Jisung kemudian memegangi batang penisnya dan memasukan langsung ke dalam anal Renjun yang tidak terlalu basah. Membuat Renjun meringis perih.

Jisung mulai menggenjot anal Renjun dengan tempo lambat hingga cepat.

"Ahhh Jisung kamu terlalu cepat...."

Renjun menyembunyikan wajahnya di bantal. Meredam desahan nya karena malu jika didengar oleh muridnya ini.

"Argh anal sensei yang terbaik.."

***

Suara mobil berhenti membuat Jisung dan Renjun menolehkan kepala mereka ke arah pintu. Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Tanda bahwa Seulgi sudah kembali dari kantor.

"Jisung, apa Guru Huang masih ada?"

Seulgi menyimpan sepatunya di rak dan mengganti nya dengan sandal rumah. Jisung bersama Renjun turun dari lantai atas.

"Ah Nyonya Kim."

Seulgi tersenyum.

"Saya pikir Guru Huang sudah pulang. Karena Guru Huang masih disini bagaimana kalau kita makan malam bersama di luar?"

Renjun dan Jisung saling berpandangan.

"Terima kasih Nyonya atas tawarannya. Lain kali saja."

Seulgi mengangguk.

"Ah baiklah."

Ting tong!

Renjun menatap handphone nya dan tersenyum.

"Ah itu Jeno. Nyonya Kim saya permisi. Terima kasih untuk hari ini."

Seulgi mengangguk. Jisung menatap Renjun yang sedang memakai sepatu.

"Terima kasih juga Guru Huang sudah bersedia menjadi guru private Jisung."

Renjun tersenyum. Kemudian menatap Jisung.

"Jisung, jangan lupa kerjakan pr nya ya. Nanti akan sensei nilai."

Seulgi dan Jisung mengantar Renjun keluar rumah. Dan rupanya pacar Renjun, Jeno sudah menunggu di depan mobil.

"Mari Nyonya, Jisung."

Renjun membungkuk kepada Seulgi dan Jisung. Kemudian berjalan mendekati pacarnya dan mencium bibir pacarnya di depan Jisung.

'Aku kira sensei single. Ternyata sudah punya pacar.'

End

Next cerita Renjun sama siapa nihhh?

Huang Renjun (Oneshot) | RENJUN X NCTWhere stories live. Discover now