Bagian 19 | Couple

75 67 12
                                    

Benar saja, Alex menghentikan langkahnya saat mereka sampai disebuah stand yang menjual beberapa produk handphone terbaru. Tadinya Tara menolak, namun karena tidak ingin Alex malu, Tara mengikuti Alex saja.

Dirinya hanya bisa menganggukan kepala saja saat Alex beberapa kali meminta pendapatnya tentang model-model handphone.

"Kamu suka warna apa? Ada gold, putih, hitam, biru, ungu. Mau yang mana?" tanya Alex membuyarkan lamunan Tara.

"Aku... mungkin yang hitam aja" balas Tara.

"Pembayarannya lewat kartu saja ya mbak, tolong harganya jangan sampai pacar saya denger" pinta Alex yang membuat pelayan tersebut tertawa.

"Alex" panggil Tara malu-malu.

Alex memang benar-benar lelaki idaman bagi Tara, baru pertama kali mereka berkencan namun tanpa ragu Alex membelikan Tara barang yang selama ini tak dimiliki oleh Tara, apalagi soal membayar tadi, ia benar-benar tak memperlihatkan berapa harga handphone tadi kepada Tara.

Selesai membeli handphone baru, Alex mengajak Tara untuk makan disalah satu restoran mewah dalam mall tersebut. Mereka yang masih menggunakan seragam sekolah pun sontak menjadi pusat perhatian para pengunjung disana.

"Kamu mau makan apa Ra?" tanya Alex sembari memberikan buku menu kepada Tara yang sedari tadi asyik melihat dekorasi mewah restoran tersebut.

"Aku..." Sekilas Tara membaca menu dengan tatapan bingung, pasalnya baik makanan maupun minuman harganya benar-benar membuat Tara merasa insecure.

Alex segera merebut buku menu dari Tara "Maaf... aku aja yang pilihin" lagi-lagi Tara harus dibuat kagum oleh kepekaan Alex terhadap dirinya.

Kalau kayak gini bukannya ini namanya aku manfaatin Alex ya? Baru sehari jadi pacar Alex aja aku udah bikin Alex ngeluarin uang banyak. Gimana buat kedepannya nanti? Apa aku bakalan jadi beban Alex? Batin Tara dalam hati.

Tara menatap Alex yang masih menyebutkan beberapa makanan kepada pelayan dengan perasaan sedih. Ia hanya ingin bahagia bersama Alex, tapi kenapa sekarang rasanya dirinya jadi memanfaatkan kekayaan Alex.

Sembari menunggu makanan siap, Alex memberikan bungkusan handphone baru tadi kepada Tara dengan senyuman tulusnya.

"Ra, ini buat kamu ya? Mungkin harganya nggak seberapa, tapi dengan ini kita bisa komunikasi secara rutin, kalau kangen kamu juga tinggal telepon aku" ucap Alex.

Tara menggelengkan kepalanya "Aku nggak bisa terima Lex, maaf" tolak tara mentah-mentah.

"Lho kenapa? Gara-gara tadi pembayarannya aku privasi dari kamu? Atau kamu nggak suka warnanya?" tanya Alex kebingungan.

"Bukannya kalau kayak gini, namanya aku manfaatin kamu ya?"

"Ya engga lah sayang, aku tau kamu nggak pernah ada niatan kayak gitu sama aku, dengan kamu nerima ini aja, aku udah merasa bahagia banget"

"Makasih banyak ya Lex, tentang semuanya. Aku nggak tau harus balas kebaikan kamu denga napa?"

"Gampang aja, kamu tinggal tersenyum saat sama aku, kamu terus ada buat aku, dan kamu nggak boleh ninggalin aku, udah udah lebih dari cukup buat aku Ra"

"Sekali lagi makasih, aku bakalan coba bikin kamu selalu bahagia punya aku, dan semoga kedepannya aku nggak bakalan ngecewain kamu"

"That's my girl, senyum dong biar cantik" Tara membalas pujian Alex dengan senyuman termanis yang ia punya.

Tak hanya membelikan handphone saja, Alex juga dengan rinci menjelaskan cara penggunaannya kepada Tara. Karena gadis itu memang belum pernah memiliki handphone model sekarang, sebenarnya sudah beberapa kali Tara memperhatikan cara cinta menggunakan handphonenya namun itu hanya sekilas dan Tara memang belum paham sama sekali.

[✓] Love HurdleWo Geschichten leben. Entdecke jetzt