09

2K 397 6
                                    

'Iya, aku bisa melihat itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Iya, aku bisa melihat itu. Kalian tidak perlu mengulanginya lagi ...' Pikir (name) yang rasanya ingin kencing di celana pada saat itu juga.

' Pikir (name) yang rasanya ingin kencing di celana pada saat itu juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semuanya pun mulai panik, begitu juga dengan (name). Walaupun hanya di dalam hati.

Jinwoo yang menjadi Hero, seperti biasa (dan kadang spotlight nya di ambil (name)), memerhatikan sekitar dan mencoba mendapatkan informasi sebanyak banyaknya.

Jinwoo pertama melihat patung yang ada di depannya, dan itu berhenti. Lalu di kirinya dan itu berhenti juga.

Sepertinya dia mulai mengerti apa yang harus di lakukan.

"Nona Juhee, Jangan tutup matamu! Dan (name), jangan melihat ke arah lain selain pada patung di depan mu!!" Teriak Jinwoo pada keduanya.

"A-Aku sedang melakukannya ...! Gyah!! Dia bergerak lagi!" Pekik (name), sepertinya di baru saja melihat ke arah lain selama sejenak.

"Karena itu sudah ku bilang jangan melihat ke arah lain!!" Balas Jinwoo, "Ini sama seperti permainan yang kita mainkan saat kecil!! Mereka akan mendekat jika kalian tidak melihat mereka! Semuanya, jangan palingkan mata kalian dari patungnya!!"

Sedikit demi sedikit, apa biru itu mulai menghilang.

Salah satu perempuan yang tadi membantu Jinwoo masuk ke dalam Altar mulai berteriak lalu berlari keluar dari altar.

"JANGAN!!!" Teriak Jinwoo, tapi dia sekarang sudah berada di luar altar. Salah satu api merah yang tadinya ada 8 berubah menjadi tinggal 7.

Perempuan itu berlari dan terus berlari ke arah pintu keluar yang terbuka tanpa melihat ke belakang. Sampai pada akhirnya dia berhasil keluar.

Semuanya terlihat sangat kaget saat melihat perempuan itu tidak apa apa, tapi pintu itu mulai tertutup.

Mereka semua mulai menanyai Jinwoo dengan berbagai pertanyaan, salah satunya adalah bagaimana perempuan tadi bisa keluar dengan selamat.

Sedikit dari yang mereka tau, mereka sudah terjebak oleh jebakan milik raja.

'Apa? Apa ini? Api biru menghilang selang beberapa waktu tertentu. Satu dari api merah, yang menyala berdasarkan jumlah orang di altar, menghilang tepat setelah dia pergi. Komandemen pertama sembah yang mulia, kedua puji yang mulia, setidaknya hingga saat ini teka tekinya tidak jauh berbeda dengan yang di perintahkan' Mata Jinwoo menatap pintu yang terbuka itu, 'Namun pintu yang terbuka itu jebakan. Harapan palsu. Saat semua api merah menyala, pintunya terbuka. Sementara itu perlahan menutup saat api merahnya menghilang ...'

Hello, How Are You? ♪ [Solo Leveling]Where stories live. Discover now