ILMLOY| satu hari bersama nya

200 11 0
                                    

ILMLOY, chapter 9.

H A P P Y R E A D I N G_______________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

H A P P Y R E A D I N G
_______________________

Matahari perlahan menyingsing menembus awan, namun tak menyurutkan niat pria itu untuk sekedar berolahraga dengan lari pagi kali. Setelah berlari sekitar beberapa putaran mengitari bibir pantai, lari nya perlahan berhenti. Ia membungkukan badan nya. kedua telapak tangan bertumpuh pada lutut dengan nafas yang sedikit terengah-engah.

Pria itu kembali menegakan tubuh nya. Melirik alrogi yang sudah menunjukan pukul 07:15 menit. Karna masih tersisa sekira lima belas menit sebelum waktu normal. Ia kembali melanjutkan lari nya sebelum pantai semakin ramai oleh para wisatawan.

Ini sudah hari kedua setelah dirinya diminta sang kakak untuk menggantikan nya memeriksa beberapa hotel yang merupakan properti bisnis keluarga. Tadi malam ia sudah melakukan pemeriksaan dibeberapa hotel yang ada dibali. Beruntung lah tidak ada hal serius yang perlu dikhawatirkan. Membuat tugas nya kali ini cepat selesai.

Namun baru beberapa menit berlari, langkah nya kembali terhenti. Saat tepat sekitar sepuluh meter dari tempat nya berdiri terlihat seseorang yang nampak tak asing dimata nya tengah duduk menatap hamparan laut lepas.

Niat nya ingin kembai ke villa milik nya terhenti saat mendengar sosok itu seolah tengah mengeluh. Seraya melontarkan berbagai sumpah serapah yang entah ditujukan untuk siapa. Gerutuan sosok wanita itu semakin terdengar jelas saat ia melangkahkan kaki nya semakin dekat.

"Kenapa hidup ku seperti ini tuhan," ucap nya melirih.

"Kenapa kau harus pertemukan kami kembali, tidak cukupkah kau membuat ku hampir gila dulu!?."

"Pria sialan, enyahlah kau dari pikiranku!." Pekiknya seraya mencengkram kuat sisi kepala nya.

Melihat perempuan itu terlihat akan menyakiti tubuh nya, saka. Pria itu lantas melangkah cepat meraih tangan wanita itu agar menjauh dari kepalanya.

"Sera! Hei, berhenti jangan menyakiti dirimu sendiri seperti ini." Sergah saka. Mencengkram kuat pergelangan tangan wanita itu.

Netra nya menatap lekat manik hazel itu. Bisa saka lihat betapa semenyedihkan nya wanita itu saat ini. Mata yang memerah, bibir yang masih bergetar menahan tangis yang tertahan dan rambut yang sedikit berantakan.

Perlahan tangan nya tanpa sadar menyeka lembut bulir air mata yang seketika menetes dipipi wanita itu. Entah kenapa semenjak kejadian dirumah sakit ia seolah tertarik pada wanita itu, wanita yang dengan berani nya menguping pembicaraan nya bahkan menatap nya lekat tanpa rasa takut sedikit pun.

Sera menyentak tangan saka dari pergelangan tangan nya. Menggusap kasar air mata yang menggalir diwajah nya. Mengalihkan pandangan nya mencoba menghindari tatapan pria itu padanya saat ini.

Saka diam tertegun, namun tak memberikan protes atas sikap acuh wanita itu padanya. Mendapati ia malah diabaikan bukan nya malah pergi saka malah menjatuhkan tubuh nya duduk disebelah wanita itu ikut menatap hamparan laut lepas dihadapan mereka.

I Lay My Love On YouWhere stories live. Discover now