ILMLOY|Terpojok nya renata & pertemuan tak terduga

78 3 0
                                    

ILMLOY, Chapter 48

H A P P Y R E A D I N G _____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

H A P P Y R E A D I N G
_____________________

Tangan nya yang hendak meraih sebuah buku pun terhenti, saat mendengar sebuah suara mengintrupsi nya. sera membalikan badan nya menatap renata, sang adik yang berdiri dihadapan nya.

"Aku kirain kakak kemana tadi, terus karna ngak ketemu dikamar aku langsung mikir nya kakak kesini dan ternyata bener. tumben kakak ke ruangan ini, ngak lagi ada masalahkan?." ujar renata, menatap lekat sang kakak penuh tanya.

sera yang ditatap seperti itu pun lantas mengerjakan mata nya, lalu kembali mengalihkan pandangan nya menghindari tatapan lekat yang sang adik berikan padanya. namun hal itu malah membuat renata semakin mencurigai gelagat sera saat ini.

terlebih saat mendengar alibi yang sera berikan membuat gadis itu kini memicingkan mata nya menatap tak percaya atas apa yang sang kakak nya itu katakan padanya.

"Kakak baik-baik aja kok re. emang nya kakak kenapa sampai kamu bisa nanya gitu?." sahut sera lalu meraih sebuah buku yang ingin dirinya ambil sebelum nya dan berakhir mendudukan diri pada sebuah soffa yang ada disana.

hening, entah apa yang gadis itu pikirkan, setelah nya sera tak kembali mendengar suara gadis itu menyahuti perkataan nya.

"Jadi re, ada apa kamu nyari kakak?." ujar sera mengalihkan pembicaraan.

"oh iya hampir aja lupa, jadi rena mau delivery order makanan. Rena mau nanyain kak sera mau order juga apa ngak?." ujar gadis seraya mengeluarkan ponsel nya yang membenarkan perkataan nya itu.

"boleh, eh tapi bentar. kamu nawarin gini emang mau bayarin kakak? apa mau minta dibayarin re?," terka sera menatap penuh telisik pada sang adik saat ini.

hening tak ada sahutan apapun yang sera dengar. namun, saat melihat gadis itu menyengir lebar menatap nya. sudah membuat sera mengetahui, apa yang akan gadis itu katakan padanya.

"Yah dibayarin lah kak, kan kredit card aku lagi disita sama mama. uang cash juga tinggal sedikit kalau nanti bayarin kakak ntar aku kuliah nya gimana, kakak tega biarin adik kakak yang cantik ini naik angkot." sahut nya dengan raut wajah memelas lesu. berharap sang kakak akan luluh terhadap nya. namun, pada akhirnya renata hanya bisa menghela nafas kesal saat mendapati respon sang kakak terlihat menjengkelkan dimata nya.

"makanya jangan suka boros, tau sendiri kan kalau mama udah turun tangan. besok diulangin lagi ya biar sekalian ntar ngak cuma naik angkot aja. Eh tapi jalan kaki juga sehat lo re. " ujar sera seraya menahan tawa, menatap raut wajah sang adik yang nampak kesal karena nya saat ini.

***

''kamu beli makanan banyak gini emang nya bakal habis re?," ujar sera seraya menggelengkan kepala, tak habis pikir pada sang adik. saat melihat berbagai jenis makanan yang sudah tersaji diatas meja.

"habis kok kak, tenang aja uang kakak ngak bakal terbuang sia-sia kok." sahut gadis itu dengan santai nya membuat sera hanya bisa menganggukan kepala menyudahi obrolan.

"pacar kamu kapan mau diajak kesini re, kamu tau kan dia harus bicara sama kakak dulu. biar kakak tau dia pria baik apa ngak. secepatnya kamu-,"

perkataan tak terduga sera membuat renata menelan ludah kasar, raut wajah gelisah mulai terlihat diwajah nya. gadis itu terlihat mengalihkan pandangan nya, menghindari sera yang tengah menatap nya penuh telisik.
"pacar?, siapa yang punya pacar ngak tuh." sela gadis itu gelagapan, sampai terlihat meneguk minuman berulang kali mencoba menetralkan rasa gugup yang melanda nya. tatapan telisik yang sera berikan itu kini berubah penuh intimidasi membuat nya sulit mengeluarkan kata-kata.

"Terus kenapa kamu selalu senyum-senyum ngak jelas tiap kali kali lagu main ponsel, ngak mungkin kan kalau temen kuliah kamu karna yang kakak tau temen kamu cuma ayu doang sama daniel. dan juga kamu kira kakak ngak tau kalau kamu ada arsipin salah satu nomor dikontak panggilan kamu dari orang yang nama nya Al dengan emoticon hati diponsel kamu, kalau bukan pacar kamu terus dia siapa driver ojol!?." tukas sera membuat sang adik mencebikan bibir nya kesal, dengan batin yang mengerutu kesal merutuki kesialan nya karna ketahuan pacaran dari sang kakak.

"masa driver ojol sih kak, kurang kerjaan banget aku pake namain ojol gitu banget. Lagi pula kakak tau dari mana kalau aku punya pacar, kan aku ngak pernah cerita apapun sama kakak." cetus gadis itu tanpa sadar membuat sera lantas menyeringai kecil mendengar nya.

Mudah sekali, pikirnya.

***

Hampir satu jam lama nya meeting itu terlaksana, dan baru saja usai beberapa menit yang lalu. saka menghela nafas pelan lalu sedikit mengendorkan ikatan dasi nya yang terasa mencekik saat ini dengan badan nya bersandar pada kursi kerja nya.

Di liriknya alrogi milik nya, yang sudah menunjukan kan pukul setengah sebelas siang saat ini. yang artinya tak lama lagi jam makan siang akan di tiba.

pria itu kembali beranjak dari duduk nya, tubuh nya yang awal nya terasa cukup lelah. perlahan kembali pulih saat akan menemui sosok itu saat ini. Siapa lagi kalau bukan sera, wanita nya.

Setelah hampir seharian ini tidak tau apa kabar nya membuat saka nampak antusias saat ini, entahlah saka juga binggung pada dirinya nampak nya semakin hari perasaan nya semakin jatuh pada wanita itu. Tanpa dirinya sadari. Seulas pun senyum mengembang dikedua sudut bibirnya.

bunyi detingan lift terbuka menandakan saka sudah sampai dilantai yan ia tuju, para staff sontak membungkukan badan nya. memberi hormat pada saka, saat pria itu berjalan memasuki kubikel divisi pemasaran saat ini.

langkah saka terhenti saat tak mendapati sosok itu berada diruangan nya saat ini, dahi nya mengernyit dalam penuh tanya. kemana wanita itu, kemana dia
tidak masuk kantor hari ini? Apa dia baik-baik saja?

"Selamat siang pak, nyari mbak sera ya?." Intrupsi sebuah suara dari arah samping kanan pria itu saat ini.

Mendengar ada yang berbicara padanya, saka lantas menoleh menatap sosok yan kii berdiri tegap dihadapan nya.

"Siang juga ragil, oh iya bos mu mana? Dia ngak kerja hari ini?." Sahut saka pada staff nya itu.

Mendengar atasan nya itu menanyakan sera padanya membuat ragil menganguk cepat mengiyakan, "Mbak sera izin kata nya lagi kurang enak badan pak untuk hari ini."

Saka tertegun, perasaan nya mendadak gelisah saat ini.

Sakit? Kok sera ngak ngasih tau aku ya?

tanpa menghiraukan tatapan penuh tanya yang staff nya itu berikan, saka lantas langsung berlalu pergi meninggalkan ragil yang hanya bisa diam termangu menatap punggung saka yang perlahan menjauh.

***

Sebuah toko kue menjadi tujuan saka kali ini, pria itu memutuskan untuk membawakan wanita itu sebuah kue yang disukai wanita itu sebagai bingkisan. Sebelum nya ia sudah mencoba menghubungi sera namun yang tak kunjung mendapat jawaban apapun.

Maka dari itu saka memutuskan untuk tidak menghubungi wanita itu lagi, dan berencana untuk langsung menemui wanita itu dirumah nya saja. Beruntunglah hari ini dirinya tidak mempunyai jadwal lain membuat nya memiliki waktu sengang setidak mya sampai malam tiba.

Usai mengambil pesanan kue milik nya, pria itu kembali melangkah keluar dari toko. Namun, saat hendak membuka pintu mobil nya sebuah suara terlebih dahulu mengintrupsi nya.

"Loh bang saka ya?,".









To Be Continued.

Selamat pagi,
Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat ya terimakasih sudah mampir..

Salam Hangat,
CHARISMA.

I Lay My Love On YouWhere stories live. Discover now