Panas hati

1.1K 143 12
                                    

“Harus aku akui ciptaan tuhan memang tidak pernah mengecewakan, tapi waktunya saja yang selalu tidak bertepatan atau hatinya tidak setujuan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Harus aku akui ciptaan tuhan memang tidak pernah mengecewakan, tapi waktunya saja yang selalu tidak bertepatan atau hatinya tidak setujuan. Lalu musti aku salahkan siapa?”Bagas Adji Prasetiyo.









. . .





Desa Suka Maju, 2019 di bulan Agustus.

Siang itu, seorang gadis tengah terduduk dihalaman belakang rumah kontrakan sederhananya yang bertembok putih yang bersebelahan dengan persawahan milik warga.

Saat itu, gadis itu tengah terduduk sambil menikmati nuansa segar yang diberikan oleh angin yang berhembus dari sawah.

Sungguh indahnya siang saat itu, sambil berbincang dengan teman lewat benda kotak bersuara itu.

Anjani tampak senang sambil tersenyum sekaligus tertawa menanggapinya, hingga tiba-tiba lawan bicaranya bertanya sesuatu kepadanya.

“Kalo gue ngedeketin dia, menurut lu gimana?" tanya seseorang lewat benda berbentuk kotak bersuara itu.

Seorang gadis tengah terduduk sambil menggengamnya lalu menatap kesembarang arah sambil mendengarkan suara dari benda yang ia gengam.

"D-dia siapa?" jawab gadis itu terbata-bata sambil mengigit pelan bibirnya.

Pemuda disebrang sana menjawabnya sambil tertawa, "Itu.. Temen Lo si Kirana?"

Detik itu juga ponsel miliknya menclos jatuh kepangkuannya, jujur ia bingung musti gimana. Saat itu ia hanya diam dan termenung. Sedangkan benda kotak itu terus bersuara memanggil namanya karena tidak ada jawaban dari pemiliknya.

Gadis itu beranjak bangun dan mengantungi ponselnya lalu masuk kedalam kamar dengan tergesa-gesa lalu tertidur disamping Maudy.

"Kenapa tuh dia?" tanya Maudy ke Ajeng yang lagi tiduran dilantai sambil ditutup telinganya menggunakan airpods, Ajeng hanya mengedikan bahunya dan lanjut tidur-tiduran sambil melihat-lihat instagram.





. .  .








Laras memasuki kamar dan terduduk disamping Dira yang kini sedang membaca buku ensiklopedia yang dibawa oleh Abi ke kkn.

Sungguh ketua kita yang satu itu bacaannya berat banget, karena Dira ngerasa gabut jadi dia ambil aja buat dibaca.

Lagi-lagi Laras juga menyadari tingkah temannya yang sedaritadi hanya diam diatas kasur tanpa memperdulikan makanan ringannya yang sedaritadi dikunyahin sama Vanya.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineWhere stories live. Discover now