Gadis dihadapannya kini menggeleng sambil sedikit tersenyum, "Gapapa, bukannya ngelamun siang-siang itu enak ya?"
"Ya..Enak sih tapi gak gitu juga..."
Dira hanya senyum simpul menanggapinya, Hanin menjatuhkan dirinya hingga terduduk disamping Dira.
Angin sepoi-sepoi menyapu helai demi helai rambut mereka, merekapun terbawa suasana hingga memejamkan mata merasakan angin tersebut memasuki kedalam diri mereka.
"Aduh ademnya!" celetuk Hanin sambil geleng-geleng sedikit supaya angin mengipasi bagian lehernya.
"Dir, orang yang pernah ngasih lo coklat, gimana itu sekarang?"
"Oh.. Dani maksudnya?" kata Dira sambil memperhatikan Hanin.
Gadis dihadapannya kini menoleh sambil mengangguk, "Gimana? Ada kemajuan?"
Dira menggeleng, "Apaan sih nin, kemajuan apa?"
Hanin cengegesan, "Ah lo kayak gatau aja sih, dia masih ngechat tapi?" sambil menyenggol bahunya sedikit.
Dira mengelak, "Kenapa jadi bahas dia sih? Ganti dong?!"
"Iya deh iya..."
Hanin menurut pada akhirnya, padahal dalam hatinya ia penasaran banget sama kelanjutan dua inisial D itu kedepannya akan gimana.
Terdengar suara langkah kaki mendatangi mereka yang sedang terdiam kembali karena tidak ada percakapan apapun.