Dialog Malam

1.1K 138 27
                                    

"Harta, Tahta, Hati kamu -Fahrezi Bima Laksana"

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Harta, Tahta, Hati kamu -Fahrezi Bima Laksana"

. . .

Sepengal cerita, tanpa melihat serta mengingat sebuah tanggalan, ternyata hari semakin dijalani semakin terasa cepat berlalu.

Sepertinya baru kemarin kami datang kedesa ini ditanggal 26 juli untuk berkerja ditanggal 28 juli, sekarang udah tanggal 10 Agustus aja.

Tersisah beberapa hari utuk menuju akhir kisah, tapi bahkan belum siap untuk menutup kisah cerita kita bersama, meskipun tidak terlalu monoton setidaknya senang kenal dan tinggal bersama.

Entah kenapa Abi merasa di minggu penghujung akhir mereka terlihat sibuk, daripada hari-hari sebelumnya.

Diselang dirinya sedang bersantai sambil bersandar disebuah bilik ditengah sawah, ditemani suara sapi milik petani setempat, pemuda itu tersenyum sambil bersiul.

"Coba aja, tinggal terus-terusan disini. Udah enak ada dia juga pula" cicitnya.

Tiba-tiba ponselnya pun bergerak ke kiri dan ke kanan, menandakan ada sesuatu yang masuk kedalam sana. Membuatnya reflek menoleh karena merasakan ada getaran datang dari sebelah tangan kirinya yang tengah tertumpu disamping sakunya.

Abi mengambil ponselnya disaku, sambil membuka kode ponselnya, ia melihat sesuatu pada layarnya.

Nio
a' tar malem kerumah bang parhan ya?
Keur ada rapat soal tujuh belasan
Kasi tau teteh sama aa lainnya juga
Nuhun!

Abi merenyitkan dahinya sambil menatap ponselnya, "Tumben bener dah si Nio ngechat, biasanya juga nyuruh Damar atau bang Parhan yang langsung ngehubungin."

Suara langkah kaki membuatnya menoleh ke arah kanannya, "Eh?"

"Kenapa?" seseorang dihadapannya ini sambil menatapnya heran.

Abi menggeleng, "Gapapa, gue kira siapa kali ada suara srek-srek, siapa tau kan sapi bang somat lepas hehehe" sambil menunjukan deretan gigi manisnya.

"Ah elu, ngelucu aja."

Abi masih tersenyum, hingga seseorang itu duduk disampingnya, "Lo bacain apadah? Gue liat dari jauh tadi lo serius bener gitu?"

Muncul perasaan jahil, "Cie.. Merhatiin aku ya?"

Gadis disebelahnya ini memicingkan matanya sambil menginjak kakinya, membuat Abi memekik kesakitan sambil meminta ampun.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineDove le storie prendono vita. Scoprilo ora