[09] ; d & p

521 83 0
                                    






kemarin malem kelupaan, maaf😔🖐🏻
happy reading!!


















Pagi-pagi sekali, Harin terbangun dengan kondisi tenggorokan kering. Gadis itu bangkit dari kasurnya, lalu melangkah keluar—menuju dapur untuk mengambil air. Ia menguap, lalu menutup pintu kamarnya dan mulai menuruni tangga. Tapi belum sampai di lantai bawah, Harin di kejutkan dengan lantai rumahnya yang penuh dengan bercak darah.

Badan Harin bergetar, ketakutan. Ia juga tak menemukan Jaemin dimanapun. Padahal kemarin, laki-laki itu ada di sampingnya—menemaninya, menyanyikan beberapa lagu agar dirinya bisa tertidur. Tapi pagi ini, ia jutru di kejutkan dengan darah yang ada dimana-mana.

"NON HARIN AWAS!"

DOR!

Mata Harin memanas. Air matanya turun, bertepatan dengan salah satu bodyguard ayahnya yang tertembak hingga mati dan bersimbah darah. Tak lama, muncullah seorang laki-laki yang terlihat menakutkan. Wajahnya sangat menyeramkan—meskipun tampan.

Harin terjatuh, tepat di anak tangga kelima. Laki-laki itu menatapnya tajam, mengeluarkan seringaiannya saat melihat Harin yang sudah menggigil ketakutan. Gadis itu tak mengeluarkan sepatah katapun, tapi air matanya terus mengalir tanpa henti.

"Suka dengan kejutannya?"

Harin diam. Laki-laki itu melangkahi mayat bodyguard ayahnya, lalu mendekati Harin. Ia berjongkok di depan Harin, lalu mengangkat dagu gadis itu.

"Don't cry.." ucapnya. "If you don't wanna die," laki-laki itu menggantung kalimatnya sambil menarik pelatuk pistolnya, lalu mengarahkannya pada dada Harin. "Tell me where's your dad."

Harin menutup matanya rapat-rapat. Gadis itu memegang pistol yang ada di dadanya. Tangannya bergetar hebat. Sambil menangis, gadis itu menggeleng. "J-jangan..."

"Then tell me," laki-laki itu mengelus kepala Harin. "Where is your dad, and your brother."

"I-i don't know.." lirih Harin pelan.

"Just lie.." pistol itu semakin menekan dada Harin. "And in one shoot you'll die."

"J-jangan.. k-ku mohon."

"Dimana, ayahmu?" tekan laki-laki itu lagi.

"A-aku g-gatau."

"OMONG KOSONG!"

DOR!

🔪

"Hiks.."

"It's okay.."

"Hiks.. Mama.."

"Uljima, Harin-ah... maaf aku terlambat."

Harin menangis dalam pelukan Jaemin. Badannya bergetar hebat, masih tidak menyangka akan kejadian tadi. Di sampingnya, Jaemin mendekap Harin erat. Ia menyesal karena terlambat sedikit saja, sudah dapat di pastikan bagaimana kondisi Harin kini.

Jaemin langsung membawa Harin pergi dari rumahnya sendiri. Semua maid dan hampir seluruh bodyguard ayahnya telah mati, karena di serang oleh musuh ayahnya yang entah darimana asalnya. Sisa bodyguard Go Ha Jun di perintahkan Jaemin untuk menjaga rumah itu, dan tak membiarkan penyusup manapun masuk lagi.

"J-jae-min.. a-aku.."

"Sstt sudah, kamu aman, Harin-ah."

Harin masih menangis. Sudah lebih dari sejam, tangisnya tak kunjung berhenti. Jeno yang melihat ikut kasihan, meski wajahnya masih terlihat seram di mata Harin.

Dangerous & Protect | Jaemin✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang