Bagian 15 : Putri dan Pangeran

253 20 0
                                    

"Uhhh apa nih?!" Zenisa memperlihatkan foto Ana yang sedang di gendong oleh Bara tadi pagi tersebar di sosial media anak sekolahnya dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhhh apa nih?!" Zenisa memperlihatkan foto Ana yang sedang di gendong oleh Bara tadi pagi tersebar di sosial media anak sekolahnya dengan cepat

Ana menyembunyikan wajahnya di meja saat teman teman sekelasnya membicarakan tentang masalah itu.

"So sweet sekali tuan Putri yang sedang sakit digendong oleh pangeran" ledek Khansa

"Sa, mulut lo gue plintir mau ga?" ujar Ana, Khansa langsung menutup mulut dengan tangan kanannya refleks

"Couple Legend di sekolah ini romantis sekali" Timpal Zenisa

"Zenisa bisa diem ga mulutnya?" kesal Ana

"Utututu Tuan Putri lagi malu ya?" Zenisa mengelus Puncak kepala Ana membuat Ana mengangkat wajahnya dan menatap zenisa

"Bara sialan" Ana memukul mukul mejanya emosi

"Argh si Bara brengsek! Ga tau apa gue malu setengah mati" umpat Ana

"Sa, Zen, mau taro dimana muka gue sekarang?" ucap Ana

"Di kepala" balas Zenisa dan Khansa bersamaan

"Gue lagi serius nih" Ana cemberut

"Kita juga serius kok" Jawab Khansa lalu memandang Zenisa dan mereka sama sama mengangguk

"Ih!" Ana mendengus kesal "Udahlah lagi ga mau ribut gue, nitip makanan gue laper" Ana memberikan uangnya pada Zenisa

"Aduh Tuan Putri laper karna malu atau karna habis marah marah?" Ujar Khansa

"Khansa udah dong" rengek Ana membuat Zenisa dan Khansa tertawa kecil berhasil menggodanya

"An, kalo lo putus sama dia mending buat gue aja ya? Sayang cowok so sweet kaya dia kalo ngejomblo" ucap Khansa sambil tertawa

"So sweet dari mana? Yang ada bikin malu" balas nya

"Yang penting ganteng, An"

"Ambil aja kalo lo kuat"

"Malah merebutin si Bara, jadinya mau makan Apa nih tuan Putri?" tanya Zenisa kemudian dan dihadiahi tatapan sinis Ana

"Ga lucu zen" ketus Ana

"Ga ada kalo nama makanan ga lucu. Kalo gue baru lucu" jawabnya

"Zenisa" teriak Ana geram dengan ulah sahabatnya itu

"Iya iya nih pergi nih beli makan" Zenisa dan Khansa berdiri "Mohon di tunggu ya Tuan Putri" Ucap mereka lalu berlari menghindari amukan Ana

Ana menghela nafas lalu kembali menaruh wajahnya di meja.

Sudah cukup dia menjadi bahan olok olokan kedua sahabatnya, memang teman laknat mereka itu malah jadi orang terdepan dalam meledek.

Beberapa menit kemudian mereka kembali

ALBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang