Bab 4- Naruto dan Sasuke

404 25 2
                                    

Disclaimer :@Masashi Kishimoto
Genre : Romance and Hurt-Comfort
Pairing : NarufemSasu, NaruHina

Chapter 4

Keesokan harinya, terlihat Naruto terbangun dengan keadaan yang lebih segar dari sebelumnya. Naruto sama sekali tidak merasa bersalah ketika sedang kepergok melakukan hal tidak senonoh di hadapan istrinya sendiri.

Naruto memang selalu bersikap seperti itu kepada Sasuke. Terkesan acuh dan tidak peduli meski Sasuke adalah istrinya sekalipun tapi terkadang rasa bersalah itu terasa menjadi semakin besar ketika-

Pagi itu, Naruto mendapati Sasuke sudah tidak berada di apartemen mereka. Mungkin Sasuke juga sudah berangkat bekerja ke café, pikir Naruto. Naruto baru saja selesai mandi sebelum kedua mata blue shappirenya menangkap sarapan yang sudah disiapkan oleh istrinya di atas meja dengan rapi beserta secarik kertas.

Naruto melangkahkan kakinya menuju meja makan dan membaca surat yang sudah ditinggalkan oleh istrinya.

" Aku akan pulang terlambat."

Hanya itu isi surat yang ditinggalkan oleh Sasuke. Naruto menghela nafasnya sejenak dan melirik sarapan yang baru saja disiapkan oleh sang istri. Meskipun Sasuke sering sekali sibuk bekerja sampai pulang malam, Sasuke masih memprioritaskan tugasnya menjadi seorang istri. Sasuke juga sama sekali tidak pernah marah kalau memergoki dia sedang bermesraan dengan Hinata. Sasuke bahkan tidak pernah meminta uangnya sepeser pun selama mereka tinggal bersama selama ini dan terkesan selalu bekerja dengan sangat keras untuk bisa memenuhi setiap kebutuhan rumah tangga mereka.

Itu artinya, Sasuke memang sama sekali tidak berniat untuk menguras harta kekayaan yang ia miliki kan?

Hinata saja tidak pernah mau melayaninya dan terkesan manja padanya. Hinata memang lebih cantik, tidak kampungan dan juga berasal dari keluarga kolongmerat. Hinata sangat berbeda dengan Sasuke.

Hanya saja sebagai seorang istri, Sasuke jauh lebih baik sempurna dan juga lebih hebat daripada Hinata sekalipun. Sasuke selalu memprioritaskan kebutuhannya terlebih dahulu dibandingkan kebutuhannya sendiri. Berbeda sekali dengan Hinata yang malah terkesan manja dan terus saja meminta uangnya untuk keperluan yang tidak penting seperti pakaian atau alat make up mahal.

Dia ingat sekali kalau saat itu, dia sedang sakit demam... tubuhnya benar-benar lemas dan tidak bertenaga pada saat itu. Dia tidak bisa melakukan apapun. Di saat itulah, Sasuke datang seperti malaikat penolong untuknya. Menjaga dan merawatnya sampai dia sembuh meski dia juga selalu memperlakukan istrinya secara kasar.

" Uhuk...uhuk..." Naruto kembali terbatuk-batuk karena kerongkongannya yang terasa sangat sakit. Naruto berjalan dengan tertatih-tatih, mencoba mengambil air minum di dapur tapi karena kakinya yang sangat lemas seperti jelly, tanpa sengaja Naruto malah menyenggol gelas yang berada di atas meja sampai pecah.

Sasuke yang baru saja kembali langsung dibuat terkejut ketika mendengar suara barang pecah. Tanpa berfikir panjang lagi, Sasuke langsung berlari dan melihat Naruto yang saat ini sedang bersender di tembok dengan keadaan lemah.

" Astaga!! Apa yang terjadi disini?"Sasuke terkejut dan menghampiri Naruto yang saat ini terlihat pucat sekali. Sasuke memegang kening Naruto yang terasa panas sekali. " Kau sakit.." Gumam Sasuke dengan nada khawatir.

" Cih.. apa pedulimu?" Naruto menepis lengan Sasuke dengan kasar membuat Sasuke langsung terkejut ketika melihat perlakuan Naruto yang sangat kasar padanya. " Lagipula kemana saja kau ini? Kenapa kau baru pulang sekarang? Kau jalan dengan laki-laki lain, ya?" Tuding Naruto seenaknya.

Kehidupan Setelah Pernikahan (NarufemSasu)Where stories live. Discover now