braver

266 56 1
                                    









































Chaewon duduk di samping Minju. Kakinya terus bergetar dengan sendirinya. Ia sangat gugup sekarang, namun ia tak tau harus apa untuk menghilangkan rasa gugupnya.


Murid kelasnya sekarang sedang berada di ruang musik sekolah untuk pengambilan nilai bernyanyi. Giliran Minju dan Chaewon maju adalah setelah Yuri dan Yena selesai menyanyikan lagu mereka. Dan kini, Yuri dan Yena sudah berada di puncak lagu.



Minju yang berada di samping Chaewon pun akhirnya menyadari kalau kepanikan Chaewon kambuh. Tangan Minju menggenggam tangan Chaewon untuk sekedar menenangkannya.


Chaewon menoleh ke arah Minju sesaat tangannya di genggam Minju. Seolah ia bertanya kenapa pada Minju.


"Tenang saja Chae, kau bisa melakukan ini" Ucap Minju

"Entahlah, aku tak yakin"

"Percaya padaku"

"Selanjutnya" Ucap Guru mereka dari depan.

Chaewon dan Minju pun maju ke depan. Minju duduk di depan keyboard dan Chaewon duduk  di bangku tengah. Chaewon menyetel ketinggian mic sesuai dengan tingginya agar dia lebih nyaman. Minju hanya memperhatikannya dari samping, menunggu aba-aba dari Chaewon.


Chaewon menoleh ke arah Minju dan menganggukan kepalanya mengisyaratkan Minju jika dia sudah siap. Minju pun mulai memainkan keyboard di depannya.


Chaewon mulai menyanyikan bait pertama. Ia memilih untuk menutup matanya agar rasa gugupnya hilang.

Semua orang yang berada di ruang musik itu tertegun sesaat setelah mendengar suara Chaewon, bahkan Minju sekalipun. Walau Minju sudah pernah mendengarkan suara Chaewon sebelumnya, namun tetap saja ia takjub mendengar suara Chaewon.


Minju terus berusaha untuk fokus pada permainan keyboardnya. Konsentrasinya terus terpecah saat mendengar suara merdu Chaewon. Hanya saja, ia takut menghancurkan penampilannya.

Untung saja sampai akhir Minju bisa menjaga fokusnya. Ia pun menutup penampilannya dengan cantik. Setelah itu, ia menghela napasnya lega.


Murid kelasnya langsung bertepuk tangan sesaat setelah mereka selesai. Mereka berdua pun kembali duduk ke tempat mereka.


"Kau melakukannya, Chae! "













































Wonyoung kini sedang duduk di kursi penonton lapangan basket. Ia sibuk menggambar sesuatu di sketchbook nya. Telinga kanannya tergantung earphone sedangkan yang kirinya tidak.

"Hei, sedang apa? " Ucap seseorang lalu duduk di sampingnya.

"Ah Yujin, hanya menggambar seseorang" Jawab Wonyoung setelah melihat ke arah orang tadi sekilas.

"Seseorang? Siapa? " Tanya Yujin lalu mendekat ke arah Wonyoung agar ia bisa melihat buku Wonyoung.

"Yuna? " Tanya Yujin saat melihat buku Wonyoung

"Hmm" Jawab Wonyoung.

"Kenapa kau menggambarnya? "

"Entahlah, hanya saja proporsi tubuhnya sangat pas untuk di gambar" Jawab Wonyoung lalu melihat ke arah lapangan dimana Yuna sedang asik bermain basket.

gorgeousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang