1. Kamar 11 - Dwi-Evelyn(Dev)

74 21 521
                                    

Baca bismillah dulu biar berkah!

Baca bismillah dulu biar berkah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💎💎💎

"Pagi mbak pemilik kost,"

"Pagi Argia,"

Pagi hari ini setelah membersihkan Aula depan yang masih berantakan akibat pesta kemarin, gue mendekati Argia yang always mangkal depan kost pada pagi hari.

"Pagi ini rencana mau masak apa mbak?"

Gue sebenarnya belum punya rencana sih mau masak apa, tapi melihat beberapa buah jagung manis yang masih segar, ide membuat soup jagung manis lumayan juga. Beberapa perkedel dari jagung manis dan membuat jasuke pas siang-siang keknya enak deh.

"Menu hari ini bertemakan jagung deh Gi," gue milih-milih kantong berisi jagung yang menggunung.

"Agak lambat ya datangnya Gi?"

Gue yang kini milih-milih bumbu pendamping jadi agak kaget dengan kedatangan Garis yang disusul Sarra dibelakangnya.

"Iya Bun, gosip di kost sebelah lumayan segar dan hot jadi agak telat kesininya," jawab Gia

"Ck, ck.. Ingat Gia, tugas kamu tuh jajanin sayur bukan jadi tukang pengirim pesan berantai."

"Eh, mbak Sarra tumben ikut nyayur,"

Sarra cuman senyum segaris,"Lagi pengen masak-masak aja," jawabnya

"Mbak suaminya aman?"

Omaijii....Gia ngapain buka topik ini?

"Maksud lo apa Gi?" nah kan, Sarra kek kesinggung gitu.

"Gia—" Garis coba ngekode Gia tapi yang di kode malah geleng-geleng gak ngerti.

"Suami gue emang kenapa Gi?"

Hadeuh...kan, Sarra udah kepo.

"Itu mbak, ada gossip miring. Gak penting sih."

Percuma, percuma menghindar. Sarra udah masang wajah mengintimidasi. Dasar tukang sayur.

"Bilang aja Gi, mumpung gue mintanya  baik-baik."

Argia terlihat meminta persetujuan gue dengan Garis tapi baik gue ataupun Garis sama-sama mengalihkan pandangan pura-pura tidak lihat.

"Itu, tentang suami mbak yang bawa perempuan—,"

"Gia," gue gak tahan. Entah mengapa gue rasa ini terlalu fatal.

"Terusin Gi, TERUSIN!"

"Sarra,"

"APA MBAK? APA?" sumpah gue kaget dibentak Sarra, "Jadi mbak selama ini tau? Bunda juga?" gue sama Garis cuman bungkam.

"Semua orang tau? Disaat gue berusaha menutupi semuanya? Semua—,"

Livin with Caratto✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang