book season 2 of Mama Muda
ini tentang Jaehyun Rahandika yang semakin hari semakin bucin sama istrinya itu, Achananisa Hasanah.
warn!
gs!
crackpair
Jaehyuck!
Achana lagi ngambek sama Jaehyun, Mark dan Jeno. Bisa-bisanya masalah kantor mereka membuat 3 pria itu pergi dari rumah.
Achana menyilangkan tangannya, bibirnya maju beberapa cm dan tangannya di silangkan di dada. Nana dan Rena yang menjaga bumil itu menghela nafas pasrah. Bahkan Jefian, Sungchan dan Shotaro sampai kebingungan.
Masih mending kalau masih beberapa menit, ini sudah 4 jam dan Achana masih merajuk. Bahkan matanya sudah sembab. Lihat saja, Jaehyun pulang Achana bakal diam seribu bahasa.
"Mama achannn... Ayok dong jangan ngambek, papa Jae pulang kok 1 jam lagi..." Nana sudah frustasi dengan kelakuan bumil ini
"Untung bumil, kalo bukan aku ajak berantem" Kesal Rena
"Hump!" Achana membuang muka
Nana memijat pelipisnya, kenapa bumil anak banyak ini bertingkah seperti perawan?! Bisa stress beneran Nana dan Rena.
"HUAAAAA!!!!" Achana menumpahkan kekesalannya dengan segera memeluk Rena
Rena yang sedang diam tiba-tiba kaget dan segera mengelus punggung ibu mertua sekaligus sahabatnya yang bohay itu. Bahkan, Nana sampai terjungkal dari kasur karena jeritan Achana.
"Aduh..." Ringis Nana
"Teteh gapapa? Mau taro obatin?" Tanya Shotaro yang panik
"Gapapa sayang, teteh cuman kaget." Nana segera mencium pipi Shotaro yang tembam itu.
"Kith!" Seru Jefian
Nana semakin gemas dan menggendong Jefian serta menciumnya bertubi-tubi.
"Huee... Mas Jaehyun jahat..." Achana menangis di pelukan Rena
"Hiks, gimana kalo disana bakal ada cewek lain, terus mas Jaehyun tertarik, terus ninggalin Achan karena Achan gendut.." Lirih Achana
Ninggalin Achana? Serius? Rena nelepon Jaehyun dan bilang bahwa istrinya ini morning sick lagi, Jaehyun pasti segera berlari dari kantor dan menyetir mobil ugal-ugalan.
"Gak bakal Achan..." Rena mengelus lembut kening Achana.
Sungguh, Achana seperti ini bikin gemas. Pantas saja Jaehyun tidak bisa lepas dari Achana.
Mereka hening beberapa saat, hanya ada suara dari Sungchan dan Shotaro yang bertanya pada Nana, serta jawaban dengan penuh kesabaran hati dari Nana.
"Eh!" Seru Achana membuat orang-orang disana melihat kearahnya
"Ada apa Achana ku sayang?" Tanya Nana
. . .
"Pa, langsung pulang aja lah, mau rebahan, kepala Jeno panas." Seru Jeno yang sedang rebahan di kursi mobil bagian penumpang
"Ke toko kue dulu, papa mau kasih cheesecake ke mama." Ujar Jaehyun yang sedang duduk di samping kurai pengemudi
Yang nyetir? Mark lah, siapa lagi.
"Harvest?" Tanya Mark
Jaehyun mengangguk sebagai jawaban
"ISH PALA JENO DAH PANAS!" Seru Jeno
"MAKANYA OTAK DIPAKE! JANGAN GOBLOK TERUS DI KUKUT!" Seru Mark
"YA KAN ATUH AKU MAH HANYA HAMBA ALLAH YANG GANTENG DAN DI BERI ANUGRAH BISA BERTEMU SAMA NANA!" Seru Jeno
"HALAH BULOL!" Seru Mark lagi
"Heh, ini mobil bukan lapangan." Tegur Jaehyun
"Bulol apaan dah?" Tanya Jeno
"Bucin Tolol." Jawab Mark
"BERARTI PAPA PEBULOL DONG!" Seru Jeno
"Ha?" Jaehyun menengok ke arah Jeno
"PEDOPIL BUCIN TOLOL!" Seru Jeno
BUGH!
"ADUH!" Jeno meringis kesakitan kala tisu yang biasanya berada di dashboard kini melayang ke wajahnya
"HAHAHAHAHAHAHAHA-"
"nyetir yang bener." Ujar Jaehyun
"Ha..." Mark menghentikan tawanya.
Mereka sampai di toko Harvest, Jaehyun keluar dari mobil, disusul Mark dan Jeno. Jas mereka di tinggal di dalam mobil, panas katanya.
Mark memiliki penampilan paling rapih, kemeja hitam nya masih rapih, tidak ada kancing yang terbuka. Jaehyun hanya melepas 2 kancing atas kemeja abu nya saja.
Jeno? Lengannya di gulung dengan 2 kancing atas dibuka. Ya memang agak sedikit hot, tapi coba lihat ke arah sepatu... Ia menggunakan sendal swallow merah.
.
Jaehyun memasuki rumah terlebih dahulu, membiarkan Jeno dan Mark yang berurusan dengan pagar, mobil, dan kue yang tadi mereka beli.
Jaehyun terpaku di depan pintu masuk, matanya melotot kaget dan tak lupa cengkraman pada jas miliknya yang ia tenteng menguat. Rumahnya... Hancur berantakan. Seperti telah terjadi perampokan di rumah ini.
bagaimana bisa? dan kenapa harus saat ia tidak dirumah lagi?
Jaehyun dengan terburu mendorong meja yang menghalangi jalan menuju ruang televisi, diikuti Mark dan Jeno yang habis terkaget juga. Hal ini diperkuat saat adanya pisau tergeletak begitu saja di karpet.
ia melihat kearah kamarnya, hanya kekosongan dengan lemari terbuka. presetan dengan harta, Jaehyun bisa mencari lagi semua harta yang hilang. Yang terpenting untuknya sekarang adalah, istri, anak, dan para menantunya.
Mark dan Jeno menyebar ke segala arah, melihat kondisi rumah mereka, sampai akhirnya mereka berada di kamar atas, dimana kamar Mark, Jeno dan kamar Sungchan berada. Harap harap cemas 3 pria itu rasakan saat membuka salah satu kamar yang tertutup itu, kamar Mark lebih tepatnya.
kriet...
deg...
Jaehyun, Mark, dan Jeno ingin menangis saja rasanya saat melihat ....
.TBC.
Melihat apa hayoo???
nahloh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Pict : Pinterest)
Abang : Apa bapak Jaehyun masih sadar? Atau sudah menjadi semakin gila?
Jaehyun : Saya semakin bucin...
Readers : Sudah pasti, karena bucin sudah melekat di hati anda wahai om pedo /ketularan akhlakless Jeno/
Btw, 2/3 part setelah ini, abang mau fokusin bener-bener ke Jaehyuck.
Btw, ada yang minat kalo abang buat oneshot Haechan harem?
Atau mau cerita lain dari mama muda tapi dari sudut pandang Jeno?