86. Different Smiles

481 78 25
                                    

[ Note : Terimakasih telah menunggu Author Comeback, author usahakan up cepat tiap harii]

A/N : Jika lupa sudah sampai mana kemarin, baca dulu yg 85 :*

Hari dimana Pertemuan di selenggarakan.

Berbeda dengan itu, dilain tempat Aula pertemuan para petinggi bangsawan di Grevalon mulai berkumpul disebuah ruangan yang cukup megah dengan beberapa sentuhan Marmer di setiap lantai.

Para bangsawan yang tiba dan turun dari kereta kuda keluarga mereka tiba diistana dan mulai memasuki ruangan yang diarahkan oleh para penjaga yang bertugas.

Arista, yang gugup di ruangan nya, melihat dari balik jendela, samar samar jika para petinggi yang datang , hadir dengan jumlah yang cukup banyak di bandingkan dengan pertemuan yang diadakan Striadone dahulu.

Hingga membuat Arista berfikir ‘Apakah pangeran Theodore benar benar akan mengerahkan banyak kekuatan saat perang nanti?’, tangan Arista yang menyentuh jendela dan memperhatikan setiap kereta yang baru tiba.

Kini, fakta bahwa ia lagi lagi akan menjadi tamu utama, namun kini dalam pertemuan yang digelarkan kerajaan Grevalon. Ia telah mempersiapkan dengan apapun yang akan ia katakana pada kerajaan Grevalon, walaupun akan menjadi sangat mirip dengan metode pelatihan di Striadone, namun heatstone tidak akan diproduksi dan Lhoris akan segera protes karenanya.  karena tak dapat membantu ku banyak.

Juga karena ia menjadi yang paling tidak berguna dalam pembuatan Ramuan Obat.

Produksi ramuan obat akan ia bicarakan dengan Rhyss dan Gylledia, untuk memasok blue Grass ke Grevalon, maka, karena jarak yang sangat jauh, transportasi berupa kereta kuda khsusus barang akan diperlukan dalam jumlah yang fantastis.

Entah mengapa, Arista merasakan rasa terimakasih yang mendalam karena Theodore bersedia membantu kakaknya dalam penggulingan Ciodelion, mungkin, ada sesuatu yang tidak Arista tahu dari hubungan pertemanan Theodore dan kakaknya Aiden.

Ia yang telah bersiap dibantu Meriel menoleh ke belakang setelah menatap Jendela dengan waktu cukup lama, di belakangnya, Four Commander, Bell, Levius dan Kate sudah siap untuk mengantar Arista pergi ke Area Pertemuan.

Semua Kesatria Pribadi Theodore kemungkinan besar sudah berada di aula pertemuan istana pusat, Istana yang didominasi Biru dan putih itu, walaupun sangat berbeda dengan apa yang dia ingat ketika ia berada di Striadone, ini membuatnya sedikit bernostalgia terhadap hal yang terjadi setahun yang lalu.

Di depan ruangan Arista, sudah ada Cleo , maid yang sebelumnya mengantarkan Arista ke ruangan ini, ia menunggu Arista hingga selesai bersiap dan keluar dari Ruangannya.

Walaupun sebenarnya ia bisa menunggu di dalam, namun karena ada Meriel dan four commander yang sedang membantu Arista bersiap dan membicarakan banyak hal sebelum benar benar siap pergi, Arista memerintahkan Cleo untuk menunggu di depan pintu sampai ia keluar.

“…Aku sudah siap.”

Ucapnya singkat sambil mengajak semua orang itu menuju pintu keluar.

Langkah Arista membuat lantai mengeluarkan suara Kletak kletak* dari alas kaki yang kini ia gunakan.

“Biar aku yang membuka pintu nona.”

Ucap Levius yang kini membuka knop pintu untuk Arista , ia hanya mengangguk sebagai tanda ia menerima perlakuan sopan Levius padanya.

Ketika pintu terbuka, sang Maid Cleo menyambut Arista dan sedikit terkejut karena Arista terlihat lebih berbeda dari sebelumnya, mata nya terbuka lebar sambil menutupi mulutnya yang sedeikit menganga tanpa ia sadari.

Auristella The Lost Princess Donde viven las historias. Descúbrelo ahora