46. Levius's Revenge.

449 63 7
                                    


vote yaa 💜💜


" Untuk gadis pemilik pita ini."


Gabrien mengajungkan pedangnya. Pita hijau yang sangat kontras dengan pedang hitam yang sedang di genggamnya.


'Aku ingin pulang..' Batin Arista

.



'OOHH!!.."

hampir semua rakyat biasa yang hadir disini sangat antusias dan mengeluarkan kata kekaguman yang sama.





Mereka tidak pernah melihat pangeran Gabrien mengikuti Acara ini, biasanya anggota kerajaan hanya diwakilkan Oleh Chriss, namun sekarang Chriss tidak ikut sama sekali dan Gabrien mengambil alih.




" Oh.. Itu adalah sesuatu yang luar biasa yang Mulia, maka dari itu, setelah ini semua wanita yang telah diberikan pita Oleh para Pria, Tolong turun dan menuju tempat ini..




"huh..? haruskah aku turun..?"



Arista tidak ingin mencolok sama sekali, Namun ingun Gabrien membuatnya pusat pertontonan semua orang ..




" Yang mulia, bisa anda sebutkan siapa pemilik pita ini..?"


Ucapnya mewakilkan seluruh mata yang hadir di arena ini.



" Gadis itu..Arista Reinhardt."



Ucapnya singkat sambil menoleh ke arahku.



Tidak ada suara, seketika hening , sang juri mengikuti arah pandang dari Gabrien yang tertuju kepada Arista.




Mereka semua mengarah padaku.



sensasi ini.. mengalir di kakiku, seolah kekuatan ku berdiri tiba tiba hilang.



Bahkan Levius pun terkejut karena sejak awal dia tak tahu aku telah menerima pita kepemilikan ini dari Pangeran.



Aku hanya tersenyum pada Levius dari Jauh, namun beberapa suara di sampingku terdengar sangat nyaring dan mengganggu.




" apa apaan!!? Wanita itu?"


" Ya-Yang Mulia......mengapa anda memilih wanita yang tidak jelas asal usulnya ?"


" Ah hatiku terluka.."



'Mengapa dia lagi dan Dia lagi? Ah! aku muak pada wanita itu.'
Fikir Julia Pharse.


" Aku tahu wanita yang anda maksud yang mulia, Ahhh itu adalah perwakilan yang sedang ramai dibicarakan, Maka dari itu Nona Arista, bisakah anda menuruni Podium dan turun kemari.?"


'ini tak ada pilihan lain.. '


Aku berdiri dan merapalkan sihir terbang untuk sampai di sana dengan cepat, awalnya semua diam memperhatikan, dan menjadi gaduh saat aku baru saja melakukan sihir terbang,




aku tidak peduli.





Aku menatap Gabrien sekarang yang ada di hadapanku, dengan tatapan kesal , tapi dia tersenyum mungkin ini memang telah direncanakan olehnya.

'itu dia senyuman mematikan,lihat saja akan kubuat kau menyesal.'
Arista menggumam kan itu, walaupun ia takkan mampu berbuat apapun pada Gabrien.


" Aku akan memberikan kepemilikan Monster padamu Nona Arista, berikut hadiah yang dipersiapkan untuk pemenang, karena aku tak membutuhkan itu."



Auristella The Lost Princess Where stories live. Discover now