Perdebatan Kecil

25.1K 514 7
                                    

Huhuhu.
Sedih deh author karena kemarin lama banget nggak update.
Maaf yah sudah buat kalian menunggu.

Author akan luangin waktu untuk cari imajinasi dan update yah.

Jangan lupa vote dulu.
Happy reading.

*******

Hana membuka matanya ketika mendengar suara ponselnya yang berbunyi karena ada yang menelpon.
Dilihatnya nama ine muncul dilayar ponselnya.

"Hallo te" ucap hana dengan malas.

"Bangun kak, mandi. Ikut tante belanja ke supermarket yuk. Belanja" ucap ine kepada hana, membuat hana mendesah pelan. Karena jujur ia lelah dan tak mau pergi kemana mana.

"Iya bentar lagi aku pulang te" ucap hana akhirnya.

"Oke kak"

'tut tut tut'

Hana meletakkan ponselnya kemudian memejamkan matanya sebentar. Ia melihat kearah tristan yang masih tertidur pulas. Ia rindu tristan, bahkan sangat merindukan tristan.

Ia sedikit menyesal akan perdebatan nya semalam dengan tristan. Ia terlalu terbawa emosi akibat pms.
Seharusnya ia menikmati malam indah dengan tristan karena sudah lama tidak bertemu. Namun semua sia sia akibat pms dan perdebatannya semalam.

Hana bergerak untuk memeluk tristan, dan tanpa di duga duga oleh hana, tristan membalas pelukannya hana.

"Morning" ucap tristan dengan suaranya yang serak.

"Mas udah bangun?" Tanya hana menutupi kegugupannya

"Sudah. Dari tadi sebelum kamu mengangkat telfon dari mba ine" jawaban tristan membuat hana heran,

"Tumben mas bangun pagi? Biasanya bangun siang" tanya hana semakin heran

"Mas mau kondangan ke bogor sama anak anak" sontak jawaban tristan membuat hana kaget sekaligus kesal

"Pergi lagi?" Tanya hana menatap wajah tristan.

"Ya mau gimana. Memang schedule hari ini kondangan. Nggak enak dong kalau mas nggak datang. Itu relasi bisnis juga soalnya" ucap tristan lagi seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena ia yakin hana pasti akan ngambek lagi.

"Ish ya tuhan. Gini banget ya. Kemarin ditinggal nongkrong. Sekarang ditinggal kondangan. Sedangkan nanti sore aku udah harus pulang ke bandung" ucap hana lagi mendramatisir

"Ya mau gimana lagi han. Emang begini keadaannya" ucap tristan lagi membuat emosi hana semakin memuncak.

Tanpa membalas ucapan tristan hana segera bangkit dari tidurnya dan berjalan kembali kerumah ine. Tristan tak ada niatan sedikitpun untuk mencegah atau mengejar hana karena ia faham sekali sifat hana jika sedang marah itu seperti apa.

Hana memasuki rumah ini dengan wajah yang ditekuk. Hal itu tak lepas dari perhatian sandi dan ine yang memang sedang duduk di ruang keluarga.

"Muka kamu kenapa han? Kaya pantat ayam" ucap sandi mengejek hana yang langsung dihadiahi pukulan dilengannya dari ine.

Hana hanya melirik sandi dan ine sekilas, bisa ia lihat sandi sudah rapi dengan kemeja dan tuxedo nya. Sepertinya ia juga ikut ke bogor untuk kondangan.

Hana kembali melanjutkan langkahnya memasuki kamar ine untuk mengambil baju kemudian berjalan ke kamar mandi untuk mandi.

Setelah mandi hana duduk diruang keluarga seraya menonton televisi.

I Love You, OmWhere stories live. Discover now