tristan

67.2K 890 6
                                    

Happy reading :)

*****

Dipagi hari sabtu yang cerah. Ine sudah pulang dari supermarket. Hari ini ia berencana untuk memasak tumis kangkung dan ikan goreng.

"Hei anak gadis. Anak perawan. Bangun. Nggak malu sama matahari" Ucap ine seraya membuka tirai jendela sehingga sinar matahari masuk dan langsung mengenai hani.

"Eughh tante. Masih ngantuk" jawab hana seraya menutupi matanya yang terasa silau terkena sinar matahari.

"Anak perawan kok malesan. Lihat tuh Tante aja udah pulang dari pasar belanja. Kamu kok malah masih molor aja"

"Mangkanya anak gadis kalau main nggak usah pulang pagi-pagi" omel ine lagi membuat hana kesal. Dan mau tak mau melangkahkan kakinya untuk menuruni tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi. Ia tak mau tante nya makin banyak mengomel.

Setelah mencuci muka dan menggosok gigi nya. Hana berjalan ke dapur untuk membantu tante nya memasak. Namun hana dibuat terkejut pasalnya tristan sudah lebih dahulu bertengger manis di dapur ine.

"Nah gitu dong. Anak perawan harus bangun pagi" ucap ine ketika sadar akan kehadiran hana membuat tristan dengan cepat menoleh kearah hana.

Hana tak memperdulikan ucapan ine. Ia melanjutkan langkahnya ke arah tristan ketika ia lihat pria itu sedang memetik metik kangkung menjadi ukuran yang lebih kecil.

"Nyenyak hmm tidurnya?" Tanya tristan saat hana mulai ikut membantu nya.

"Heeum om. Nyenyak sebelum diganggu sama tante" jawab hana menggerutu pelan membuat tristan sedikit terkekeh.

Tak ada obrolan lagi diantara mereka berdua. Hanya suara dari ikan yang sedang digoreng oleh ine.
Tiba tiba hana ingat percakapannya semalam dengan tristan. Hana masih memikirkan itu hingga sekarang.

"Om" panggil hana kepada tristan membuat yang dipanggil menoleh

"Obrolan yang semalam itu bener?" Tanya hana pelan pelan kepada tristan.

"Yang mana?" Tanya tristan dan kembali mengingat ingat.

Hahhh. Desah hana pelan. Benar dugaannya. Tristan hanya mabuk. Mangkanya ia mengatakan itu. Tak mungkin pula tristan benar benar tertarik dengan hana yang masih bocah. Ucap hana dalam hati.

"Kok diem. Kan om nanya yang mana?" Tanya tristan kepada hana membuat hana kembali mendesah kecewa.

"Nggak om. Lupain aja" ucapan hana sontak membuat tristan tersenyum. Tristan bukannya tak menyadari kemana arah obrolan hana. Namun tristan sengaja membuat hana kesal dengan dirinya.

"Om ini lebih tua dari pada kamu. Om lebih bisa mengontrol diri om. Walau om minum banyak semalam om masih dalam keadaan sadar. Dan om mengatakan semua itu dalam keadaan sadar tanpa terpengaruh dengan alkohol. Itu jika kamu ingin tau" ujar tristan panjang lebar membuat hana tersipu malu.

Setelahnya tak ada obrolan yang terjadi diantara mereka berdua. Setelah selesai masak mereka makan bersama. setelahnya mereka membersihkan diri masing masing.

*****

Setelah mandi ine berjalan mendekati hana. Ine mengajak hana untuk bermain make up lagi. Ia ingin mengasah kemampuannya kembali.

Ketika mereka sedang asik bermain dengan kuas make up. Tristan datang dan nampak lebih segar karena ia baru saja selesai mandi.

"Wah lagi mainan apa?" Tanya tristan yang langsung mengambil duduk disebelah hana.

"Mau ikutan?" Tanya ine dengan nada bercanda

"Boleh. Tapi hana yang make up in ya. Kayanya aku bakalan cantik kalau di make up in hana" ucapan tristan yang asal ceplos membuat hana dan ine menghentikan kegiatannya dan menatap horor kepada tristan.

"Yakin?" Tanya ine meyakinkan tristan dan dibalas anggukan oleh tristan.

Ine menyuruh tristan untuk mencukur kumis dan bulu bulus tipis yang ada di dagu tristan. Dan tristan pun langsung ngacir mengikuti instruksi dari ine. Tak lama kemudian tristan kembali dengan wajah yang sudah bersih dari bulu bulu halus.

Tristan langsung duduk di hadapan hana dan menyilangkan kakinya.

"Ayo make up in aku" ucap tristan membuat hana bingung mau memulai dari mana.

Dengan perlahan dan sedikit bingung hana mulai memilih foundation yang cocok dengan kulit tristan. Karena kulit tristan lebih putih dari kulit hana membuat hana sedikit bingung.

Ketika hendak memakaikan eyeliner untuk tristan hana bingung harus memulainya dari mana. Karena ia tak pernah membuat eyeliner untuk orang lain. Hana sedikit memajukan wajahnya agar mudah mengaplikasikan eyeliner di mata tristan namun sialnya karena sedikit gugup menyebabkan tubuh hana limbung dan hampir menabrak tubuh tristan. Beruntung tristan dengan sigap menahan tubuh hana sehingga hana tak jadi menabrak tristan.

Wajah hana dan wajah tristan hanya berjarak sedikit. Bahkan bibir mereka hampir menempel satu sama lain. Ketika tersadar dengan posisi mereka yang sedikit intim. Hana buru buru bangkit sehingga membuat tangan tristan yang berada di pinggang hana menjadi terlepas.

Beruntungnya mereka saat ini, ine sedang ke dapur untuk mengambil minum. Jadi tidak ada yang melihat posisi mereka berdua.

Dengan sedikit gugup hana kembali melanjutkan kegiatannya mendandani tristan. Hingga tanpa mereka sadari ada seseorang yang menyelonong masuk ke dalam rumah ine dan memergoki mereka berdua.

"Hei kalian berdua ngapain? Abis kawin ya?" Ucap sandi tanpa berdosa yang entah kapan datangnya sudah berada di dalam rumah ine.

Hana dan tristan sama sama terkejut dan menoleh ke arah sandi. Hana semakin gugup dibuatnya, takut kalau sandi melihat adegannya bersama tristan. Tristan yang lebih bisa mengatur keterkejutannya mencoba mengalihkan sandi.

"Baru sampe mas?" Tanya tristan dan dibalas anggukan oleh sandi. Lalu sandi melenggang ke dapur menemui ine.

Untuk menutupi kegugupannya ine kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda. Hingga pada sentuhan akhir. Hana mengoleskan lipstik dibibir sexy milik tristan.

"Udah beres" ucap hana senang dan menatap puas pada wajah tristan.

Tristan mengambil Kaca yang dipegang hana. Kemudian tersenyum menatap wajahnya. Ia kemudian mengambil ponselnya dan berselfie ria dengan wajah yang penuh make up itu.

Hana hanya tertawa geli melihat kelakuan tristan. Pasalnya baru kali ini ia menemukan pria yang dengan suka rela nya di dandani dan malah berfoto selfie ria.

"Hana sini foto. Masa MUA nya nggak mau foto sih" ajak tristan kepada hana dan dituruti oleh hana.

Hana mendekat kepada tristan. Tristan mengarahkan kamera ponselnys kearah mereka. Tristan merangkul hana sehingga mereka semakin dekat.

Setelah mengambil beberapa foto bersama. Hana memilih untuk membereskan alat alat make up nya. Setelah nya ia memainkan ponselnya dan membuat aplikasi whatsapp.

Dan betapa terkejutnya hana ketika melihat tristan mengunggah fotonya bersama tristan dan diberi caption

"my best MUA🤫😘"

Mau tak mau membuat hana tersenyum. Hana terus memperhatikan tristan dari jauh. Ia berharap kebahagiaannya tak cepat hilang.

*******
*******

Thanks for reading :)
Vote nya please

I Love You, OmOnde histórias criam vida. Descubra agora