the secret of tristan

65.4K 967 5
                                    

Happy reading.
Don't forget to vote

******

Hana mengikuti tristan ke meja cashier untuk membayar. Kalau berjalan seperti ini tristan merasa ia sedang membawa ponakannya jalan.

"Loh tristan. Lama nggak kesini" ucap seorang wanita cantik dengan rambut yang diikat ekor kuda.

"Iya Lan. Baru sempet kesini" jawab tristan menyebut nama perempuan itu lan.  Membuat hana berfikir. Siapa sebenarnya wanita itu. Mengapa terlihat akrab sekali dengan tristan.

"Sama siapa tan?" Tanya wanita itu seraya melirik kearah hana, hana yang dilirik justru pura pura tidak tahu dan menyibukan diri dengan ponselnya.

"Oh ini. Keponakan mba ine. Namanya hana. Han ini namanya mba lani yang punya caffe ini" ucap tristan memperkenalkan hana kepada lani. Yang hanya dibalas senyuman oleh hana.

Karena mengerti hana terlihat tidak suka dan bosan ketika tristan bicara kepada lani. Tristan pun pamit kepada lani untuk pulang.

Tristan langsung mengendarai mobilnya menuju tempat dimana ia biasa membeli beer dengan teman temannya.

Tristan menyodorkan plastik yang berisikan beberapa botol beer kepada hana. Dan disambut dengan senang oleh hana.

"Nanti minumnya dirumah om aja" ucap tristan yang hanya dibalas anggukan oleh hana. Kemudian mobil tristan kembali membelah jalanan yang tak pernah sepi itu.

******

Hana mengerjapkan matanya ketika cahaya masuk melalui celah celah jendela. Ia melirik jam yang menggantung manis di dinding kamar ine.

07.34

"Gila. Siang banget aku bangun. Nggak sholat subuh deh" ucap hana kepada dirinya sendiri.

Hana bergegas berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sedikit lemas. Yah wajar saja ia lemas. Ia baru tertidur pukul 01.05 pagi.

Hana cukup senang dapat pergi dengan tristan semalam. Iya berharap ia bisa semakin dekat dengan tristan.
Memikirkan tristan memhuat hana kembali teringat dengan ucapan tante nya semalam

*Flashback on*

Hana baru memasuki kamar pada pukul 00.02. ine melirik sekilas ke arah ponakannya kemudian bertanya

"Dari mana kak?" Tanya ine membuat hana menatap kearah ine.

"Nongkrong di the One Caffe te"

"Oh caffe nya lani ya?" Tanya ine membuat hana heran. Mengapa ine bisa kenal juga dengan lani

"Kok bisa tau lani te?" Tanya hana curiga

"Ya bisa dong han..secara dia lo simpanannya om budi"

"Lah kenapa temen temen tante nggak ada yang beres sih" ucapku heran mengapa semenjak aku disini. Aku dikenalkan dengan teman teman tante. Dan tak ada satupun dari mereka yang beres.

"Ya. Begitulah kak. Sama dengan tante dan tristan. Kami pun nggak beres" ucap ine seraya menghela nafas.

"Nggak beres gimana maksudnya te?" Tanya hana yang penasaran.

"Kamu hati hati loh ya sama tristan. Tante nggak ngelarang kamu untuk dekat dengan tristan tapi jangan berlebihan. Dan jangan pakai hati. Tante nggak mau kamu sakit hati. Seperti teman teman tante sebelumnya" ucap ine membuat hana semakin penasaran. Bagaimana sebenarnya sosok om tristan nya itu.

"Ceritanya jangan setengah setengah kek te. Langsung gitu panjang lebar" ujar hana proted. Karena merasa ine ceritanya setengah setengah.

Mengalirlah cerita dari mulut ine yang mengatakan bahwa sebenarnya tristan itu sudah punya pacar. Pacarnya adalah seorang dokter disalah satu rumah sakit swasta yang cukup terkenal di jakarta. Ia dan indah sudah berpacaran selama 12 tahun. Usia mereka terpaut 2 tahun, lebih tua indah daripada tristan.  Namun ntah mengapa kedua sejoli itu belum juga melangsungkan pernikahan walau sudah bersama cukup lama.

I Love You, OmTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon