Awal Bertemu

170K 2K 21
                                    

Happy reading :)

*****

Dengan semangat 45 aku berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diriku. Setelah menyelesaikan ritual mandiku. Aku memakai baju yang sudah ku siapkan sebelumnya, kemudian melirik jam yang ada diponselku.

"Hmmm masih ada waktu beberapa jam untuk pergi ke airport"

Yaps, hari ini aku akan pulang ke tanah kelahiranku. Aku memang baru 2 tahun lulus sekolah, dan langsung pergi merantau ke Bangka. Aku bekerja disalah satu hotel yang ada di sana sebagai Sales marketing administration. Dan hari ini aku akan pulang kembali ke tanah kelahiranku setelah 1,5 tahun tak pulang.
Ntah lah, aku merasa sedih harus meninggalkan kota dimana aku mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman hidup.

-drt..drt..drt-

Aku melirik ponselku dan terpampanglah nama Kakak angkatku yang bekerja di Airport.

"Hallo kak" ucapku

"Hallo dek, dek kamu flight hari ini kan?" Tanya nya di seberang sana.

"Iya kak, kenapa?"

"Kamu ke bandara sama siapa? Kakak jemput aja ya mau nggak?" Tawar nya yang membuatku langsung sumringah

"Ih peka banget sih. Yaudah gih jemput. Tapi penerbanganku masih lama kak" ucapku menimbang-nimbang.

"Nggak papa. Nanti kakak temenin sampe kamu flight. Kakak anterin ke dalem pesawatnya dah"

Setelah aku menjawab iya. Ia pun mematikan sambungan telvon nya dan akupun bersiap siap untuk antisipasi supaya tidak ada barang yang tertinggal.

****

30 menit lagi aku take off. Namun aku dikejutkan dengan cuaca yang tiba-tiba tak mendukung. Hujan yang turun sangat lah deras, disertai dengan angin dan petir.

Aku cemas sendiri memikirkan harus berada di dalam pesawat ketika cuaca sedang buruk seperti ini. Aku terus saja memainkan ponselku dengan gelisah.

"Kamu kenapa dek? Takut?" Tanya kak Dani seperti mengetahui kegelisahanku.

"Iya kak, nggak pernah naik pesawat pas lagi cuaca buruk gini. Fikiranku traveling jadinya" jawabku

"Hustt gaboleh kaya gitu ngomongnya. Berdoa sama Allah supaya dikasih perlindungan" omelnya dan hanya ku jawab dengan anggukan saja.

Aku kembali melanjutkan memakan roti yang ada di tanganku. Tak lama kemudian aku mendengar suara wanita yang mengatakan bahwa pesawat yang ku naiki akan segera take off dan para penumpang dimohon untuk menaiki pesawat.

Aku langsung berdiri dan segera menuju ke cabin pesawat, diikuti oleh kak dani.

"Hati hati ya dek. Kabari kakak kalau sudah sampai jakarta. Kakak pasti bakal kangen sama kamu. Kalau ada kesempatan datang lagi ke sini ya main" ucap kak dani seraya membawaku kepelukannya.

Akupun akan merindukan kak dani. Sosok yang selalu membantuku selama aku mengadu nasib di kota Bangka ini.
Sosok yang selalu menasehatiku ketika aku putus asa.

"Iya Kak, makasih udah banyak bantu hana selama hana di bangka ya. I will miss you my bro" ucapku seraya membalas pelukannya.

Sadar karena waktu ku tak lama lagi. Aku segera melepas pelukannya dan berjalan memasuki pesawat tanpa didampingi oleh kak dani. Karena tiba-tiba dia mendapat telfon dari atasannya dan mengatakan bahwa ia harus segera ke kantor atasannya.

****

Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 1 jam. Akhirnya pesawat yang ku naiki tiba di bandara international Soekarno hatta.
Aku mulai mengaktifkan ponselku seraya menunggu koperku tiba.

I Love You, OmWhere stories live. Discover now