Obsesion • 12 Given Taken

4.6K 410 98
                                    

⚫•••••⚫

"Berani lo semua ngelakuin itu. Gua aduin mamah ayah! Gua ga boong!" ucap Heeseung sambil memepetin badannya ke pinggir mobil. Dia meluk dirinya sendiri,sialan kenapa mereka mesum banget sih!.

"J-jay lo ga mungkin kaya gitu gua tau lo anak baik baik!" kata Heeseung sambil ngeliatin jay tatapan memohon. "Jay yang dari tadi ngeliatin Heeseung cuma senyum miring,udah saat nya Heeseung tau gimana dia.

Heeseung yang liat gimana respon jay langsung berfikir udah gada harapan. Emang ya kalo satu begitu pasti semuanya sama emang gimana cara brengsek nya aja yang beda beda apalagi mereka saudara kembar.

"Tadi nya gua ogah kaya gini,ngebagi lo buat yang lain"

"Tapi selagi cuma kita bertiga kenapa engga Right?" ucap sunghoon sambil mendepetkan badanya ke arah Heeseung yang terlihat ketakutan "Heh Hoon,ntar dulu dong! Bawa ke kamar aja buruan" Ucap jake sambil keluar dari mobil. Jay ikut mematikan mesin mobil dan keluar dari sana.

Menyisakan sunghoon sama heeseung. Heeseung yang ngerasa aja celah dia langsung dorong badan sunghoon yang ga begitu kencang dan langsung buka pintu mobil. Saat udah keluar dari mobil mau ancang ancang lari dia udah di tahan sama jay duluan. Kedua pundak nya ditarik kebelakang dan ditahan sama jay.

Jake nyamperin dan sunghoon keluar dari mobil "tenaga lo oke juga. Tapi lain kali ga akan lagi gua biarin lo kabur" ucap nya sambil menarik sebelah tangannya sebelah lagi di cengkram oleh jake. Dibelakang nta masih ada jay yang membatasi akses pergerakan nya.

"TOLO—Hhmmptt!!" Ketika ingin berteriak minta tolong bibir nya sudah lebih dulu di bungkam oleh jay dari belakang sekarang mungkin lebih terlihat seperti di peluk dari helakang.

Jay membisikan sesuatu ke telinga Heeseung "Mamah sama ayah gada dirumah sampe nanti malem,karna mereka ada urusan jadi kita bisa bersenang senang sampe mereka pulang" Heeseung ingin menangis mendengarnya. Tidak menyangka bahwa saudara nya seperti ini.

Akhirnya mereka ber empat sampai di pintu kamar yang Heeseung kenal. Ini kamar jay, Pintu kamar yang sering dia lihat tapi tak pernah masuk kedalamnya.

"Hhmpp! Lwephas!" Heeseung di dorong kedalam kamar itu dan pintu nya di tutup lalu di kunci dari dalam oleh sunghoon.

"KENAPA DI KUNCI!!? MINGGIR!" Ucap nya marah sialan kenapa dia merasa dilecehkan sekarang. Mata nya menatap tajam ke hadap mereka,tapi dimata tiga orang itu malah terlihat seperti kucing yang sedang merajuk.

So cute.

"Gila! Lo semua gila!" teriak heeseung kepalanya terasa panas dan dadanya sesak karna menahan emosi.

"Hey hey calm baby.. Kita cuma mau deket sama lo,apa salah nya?" ucap jake sambil tersenyum mengejek dan mengangkat kedua tangan nya gestur menenangkan. Jay hanya menatap lurus ke arah heeseung yang sudah berada di dekat kasur besar miliknya.

"Salah! Cara kalian salah! Lo gila?! Gua kaka lo inget" Ucap heeseung sambil menatap mereka bertiga.  Sunghoon mengeraskan rahang saudara? Cih dia tidak sudi mempunyai saudara tiri.

"Lo nganggep diri lo saudara gue?" Ucapan sunghoon membuat heeseung menatap mata indah yang tajam itu terkejut,maksudnya?

"Lo pikir gua mau saudaraan sama lo Ka Heeseung? " lanjut sunghoon sambil berjalan mendekat arah heeseung yang menatap kosong kepadanya.

Matanya mendadak panas,air mata itu akan tumpah sebentar lagi.

"Maaf ka heeseung, Tapi bener apa kata sunghoon gua ga mau punya saudara lagi. Apalagi itu lo" Ucapan datar jay mampu membuat air mata yang ditahan heeseung tumpah,sebegitu tidak dingiinkan kah dirinya? Sebegitu nyakah mereka membencinya? Harus nya dia bisa lebih tau dari awal ketika sunghoon mulai menunjukan hal hal tidak wajar kepadanya.
Kepalanya tertunduk,kedua tanganya memgepal. Lebih baik menatap kaki nya yang masih dibalut sepatu nya. Dari pada menatap mereka bertiga, hatinya hancur untuk kesekian kali.

Obsesion •Lee Heeseung harem• [ENHYPEN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang