Chapter 20 : Love You Only (END)

1.8K 117 4
                                    

"Jen, Jennie." Makin Rose panggil Jennie semakin menulikan pendengarannya. Ia terus berjalan tanpa memedulikan panggilan dari Rose.

Grep

Setelah cukup lama, akhirnya Rose berhasil memegang pergelangan tangan Jennie yang membuat gadis cuek itu berhenti.

"Hei Jen, tatap aku," ucap Rose. Ia berusaha membalikkan tubuh gadis yang ia cintai ini. Namun, si gadis enggan menatap wajah chubby gadis yang menahannya ini.

"Apa kau marah?" tanya Rose lembut.

"Untuk apa aku marah. Lepaskan aku," jawab Jennie ketus.

"Kalau kau tidak marah lantas mengapa seperti ini?" tanya Rose lagi. Kali ini ia memang menggoda Jennie.

"Aku hanya tidak enak badan," jawab Jennie berusaha melepas kan cekreman tangan Rose. Heol, alasan macam apa itu.

"Ayo ikut aku," ajak Rose yang ditolak oleh Jennie.

"Pergi saja sendiri, atau kau bisa mengajak gadis itu," balas Jennie masih berusaha melepaskan cekreman tangan Rose.

"Gadis itu? Siapa maksudmu?" tanya Rose menaikkan sebelah alisnya.

"Cih, sekarang kau berlagak tidak tahu. Lepaskan aku," jawab Jennie yang sama sekali tidak memberikan jawaban atas pertanyaan Rose.

"Eoh, Yerin maksudmu. Kau cemburu?" goda Rose yang membuat Jennie memukul keras bahu gadis jangkung itu.

"Tidak, lepaskan aku," jawab Jennie berbohong. Jelas sekali terlihat diwajahnya kalau ia sedang cemburu, dasar tsundere.

"Sudah ikut saja." Rose menarik tangannya Jennie dengan tiba-tiba membuat Jennie mau tak mau mengikuti langkah Rose.

Rose berhenti di depan sebuah bianglala. Dahi Jennie mengerut, kenapa Rose malah membawanya ke sini.

"Tempatnya romantis," ucap Rose seolah-olah menjawab pertanyaan yang Jennie ucapkan di dalam hati. Jennie menatap Rose yang tersenyum manis ke arahnya.

"Ayo." Rose menarik tangan gadis itu menuju bianglala, gadis itu membeli tiket dan segera masuk ke dalam bianglala itu.

"Jangan marah terus dong Jen," ujar Rose masih tetap memegang tangan Jennie. Jennie hanya menatap gadis itu dengan datar tapi jantungnya berdegup kencang.

Rose mengusap lembut punggung tangan gadis itu kemudian mengecupnya pelan membuat mata Jennie terbelalak. Sejak kapan Rose begini.

"Lepaskan," ucap Jennie datar sembari menarik tangannya dan memandangi pemandangan dari bianglala yang bergerak. Rose hanya menghela napas pelan. Bagaimana caranya membujuk Jennie nya ini.

"Jen," panggil Rose namun diacuhkan Jennie. Rose tidak menyerah, gadis itu berpindah duduk dari yang awalnya di depan Jennie sekarang berada di samping Jennie.

Rose dengan lembut memegang dagu Jennie dan mengarahkan wajah cantik dingin itu ke arahnya.

"Jangan cemburu sayang, perasaan ini cuman buat kamu," ujar Rose lembut. Sebenarnya Jennie ingin tertawa dengan perkataan Rose namun gadis memilih menahannya.

"Sayang sayang, pacaran aja enggak," balas Jennie dengan datar. Bukannya jengkel dengan ekspresi datar Jennie, Rose malah tersenyum menggoda.

"Jadi kode nih ngajak pacaran, hm?" tanya Rose dengan tangannya yang berpindah menuju pipi Jennie. Jennie hanya diam dengan jantungnya yang berdegup kencang mungkin pipi sudah memerah saat ini.

"Kok diam sih? Kalau diam tandanya iya loh," ujar Rose karena Jennie tidak menjawab pertanyaannya. Bukannya menjawab, Jennie malah mengalihkan pandangannya.

"Nggak ada romantis-romantisnya," gumam Jennie yang didengar oleh Rose. Rose tersenyum manis kemudian mencubit pipi Jennie membuat gadis dingin itu mengaduh dan menatap Rose tajam. Rose yang sudah sering ditatap seperti itu hanya menyengir tanpa dosa.

Tap

Ruangan bianglala yang mereka naiki kini tepat berhenti di tempat tertinggi. Dapat terlihat berbagai macam pemandangan dengan banyaknya orang berlalu lalang di bawah sana.

"Lihat Jen. Cantik bukan?" Rose menunjuk pemandangan sekitar.

Jennie mengangguk menyetujui ucapan Rose.

Cup

Tanpa peringatan Rose mencium pipi Jennie. Membuat pipi tersebut memerah, Jennie memegang pipinya kemudian menatap Rose.

"Kenapa? Bibirnya mau dicium juga?" Jennie refleks menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Ia tak percaya Rose ternyata mesum juga. Tingkah Jennie tersebut mengundang tawa Rose.

"Jen," panggil Rose lembut.

Tangan gadis itu menggapai tangan kanan Jennie. Lalu dengan tatapan serius ia menatap Jennie membuat gadis dingin itu sedikit heran dengan tingkah Rose.

"Aku tau kita saudari tiri. Tapi, cinta aku sama kamu beneran tulus. Aku baru pertama kali merasakan cinta, dan ini adalah cinta pertama ku. You're the only one." Rose menjeda ucapannya. Jennie masih menunggu Rose untuk melanjutkan kata-katanya. Rose menarik napas pelan.

"Jadi, will you be mine?" Rose masih setia menatap wajah cantik Jennie. Gadis itu sudah siap dengan semua jawaban dari Jennie. Pipi Jennie memerah dengan bola matanya bergerak ke kanan seakan menimbang untuk mengucapkan sesuatu.

"Okey. Bakal aku bikin lebih mudah, kiss me jika jawaban kamu iya." Rose menutup matanya, dengan tangannya masih menggenggam tangan Jennie. Bianglala sudah kembali berputar.

Karena kepintaran Jennie ini emang bagus tidak kayak Rose. Gadis itu mengambil boneka beruang miliknya dan meletakkan hidung beruang tersebut di bibir Rose, membuat Rose terkejut. Seperti ini lagi, pikir Rose. Rose tersenyum begitu bahagia.

"Thank you," ujar Rose. Gadis itu menjauhkan boneka tersebut dari hadapannya.

"But one more time." Tangan Rose memegang pipi Jennie kemudian menyatukan bibirnya dengan bibir Jennie. Suasana yang sangat mendukung ketika mereka berciuman tepat di tempat tertinggi bianglala.

Rose sedikit melumat bibir manis tersebut begitupun dengan Jennie. Keduanya menikmati hari itu dengan kebahagiaan.

End

Maaf ya end nya nggak memuaskan. Udah buntu banget dan harus namatin ini ff. Kasihan readers digantungin, padahal kan bukan jemuran. Cukup sama dia aja digantungin, xixixixi.

Cukup sampai di sini ff ini. Terima kasih sudah membacanya dan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Btw, alhamdulillah author lulus SNMPTN, makasih ya atas dukungan dan doanya. Maaf kalau author terlambat kasih tau. Karena sedang sibuk mengurus pendaftaran ulang. Semoga untuk cerita yang satunya lagi bisa segera author kerjakan.

Sekali lagi terima kasih untuk vote dan comment kalian yang sangat membantu.

See you next time guys 💕 ehe 🐔

Bye bye

Winter [CHAENIE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora