Kos (79)

1.6K 314 48
                                    

"Jay?? Lo nangis?? Lo gapapa??"

Jay yang menyadari keberadaan Sunghoon di sampingnya pun membalikkan badannya jadi membelakangi Sunghoon.
Dia ga mau nunjukin sisi lemah nya sama Sunghoon.
Lebih tepatnya dia malu menunjukkan sisi lemah nya ke Sunghoon.
Karena selama ini dia selalu nunjukin sisi kuat nya dia ke Sunghoon dan semua orang. Jadi dia malu nunjukin sisi lemah nya ke Sunghoon dan orang lain.

"Jay..."
Panggil Sunghoon lirih

Jay ga jawab. Sunghoon cuma bisa mendengar isakan Jay.
Ini pertama kalinya dia mendengar isakan Jay atau melihat Jay menangis begini setelah sekian lama.
Terakhir dia melihat Jay menangis itu adalah sebelum mereka memutuskan ngekos beberapa tahun yang lalu, saat Jay membujuk orang tuanya Sunghoon biar ngizinin Sunghoon ngekos sambil nangis-nangis. Karena dia ga mau dipisahkan sama Sunghoon karena emang dari kecil mereka udah sering bareng. Jadi udah terlanjur sayang sebagai sahabat bahkan saudara.
Sekuat itu emang persahabatan mereka.

Ini lah alasan Sunghoon bilang Jay itu anak yang kuat dan hebat. Seberat apapun masalahnya dia ga pernah nangis. Dia tetap kuat.
Dan Jay akan menangis kalo masalah nya udah benar-benar berat dan disitulah titik rapuh nya Jay.
Contoh ya masalah ini. Situasi dimana Jay ga bisa memiliki kebebasan buat memilih orang yang menjadi kekasih hatinya.

"Jay..."
Panggil Sunghoon lagi dengan lirih

Sunghoon memegang pundak Jay dari belakang "Jay... Lo jangan gini ke gue. Gue itu sahabat dan saudara Lo, Lo itu sahabat dan saudara gue. Lo ga usah malu nunjukin sisi lemah Lo ke gue. Lo boleh nangis di depan gue. Lo boleh curhat ke gue, Lo boleh cerita apapun ke gue. Lo boleh membagi masalah Lo ke gue. Jangan Lo pendam sendirian. Gue ngerasa ga guna jadi sahabat dan saudara kalo ngeliat Lo nangis sendirian seolah ga ada temen. Gue ada bareng-bareng sama Lo. Lo harus ingat itu. Jangan pernah ngerasa sendiri"

Tepat setelah Sunghoon mengatakan itu, Jay langsung membalikkan badannya jadi berhadapan dengan Sunghoon.
Sunghoon jadi ikut sedih melihat wajah Jay yang berderai air mata. Tanpa aba-aba, Sunghoon langsung memeluk Jay, dan saat itu juga tangisan Jay makin kencang.
Sunghoon cuma bisa ngusap-ngusap punggung nya Jay memberi semangat dan kekuatan pada sahabat yang udah dia anggap sebagai saudara nya itu.


Kos | ENHYPEN


Setelah beberapa menit menangis, Jay akhirnya sedikit lebih tenang.
Ya walaupun masih terdengar Jay masih sesenggukan sedikit.

Dia seenggaknya udah sedikit lega setelah menangis. Apa yang dia pendam selama ini, dia lampiaskan semuanya dengan menangis.
Emang benar ya, menangis bisa membuat kita tenang dan ngerasa sedikit lega.

"Hoon... Makasih ya"
Kata Jay ke Sunghoon dengan masih sedikit sesenggukan

Sunghoon tersenyum tulus "iya sama sama Jay"

TIN TIN

Sunghoon menengok ke bawah, mobil sedan hitam memasuki pekarangan rumah Jay.
Tebakan Sunghoon sih pasti Papa nya Jay baru pulang kerja.
Tapi, tumben banget pulang sore, biasa juga pulang malam. Gitu pikirnya Sunghoon.

"Jay, Om kan itu? Tumben cepet pulangnya"

Jay hanya menggeleng-gelengkan kepalanya tanda dia gak tau


"Jay, gue kebawah dulu ya. Nanti Lo juga kebawah ya. Yakali tidur disini. Kita kan nginap di rumah Lo malam ini. Oke Jay?"

Jay hanya mengangguk pelan

Sunghoon pun turun ke bawah, pengen nyamperin Papa nya Jay.








"Sore Om ganteng"
Sapa Sunghoon ke Papa nya Jay yang baru aja turun dari mobil mau masuk ke rumah

Kos | ENHYPEN ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora