LMDY : 48

8.9K 444 305
                                    

H A P P Y R E A D I N G

Jeslyn tersenyum saat melihat ada banyak bunga di sekitarnya. Tangan kecilnya terulur untuk memetik bunga yang menurutnya cantik. Tak berselang lama, seseorang datang dan membuat Jeslyn terdiam karena terkejut saat melihat siapa orang yang berada di hadapannya.

Christian mengepalkan tangannya saat melihat seorang pria menghampiri Jeslyn. Ia bangkit dan segera mendekati Jeslyn.

"Untuk apa kau ke sini? Tidak kah kau puas melihat Jeslyn yang sudah kehilangan anaknya karena dirimu?!" bentak Christian sambil mendorong Axsen yang berdiri di hadapan Jeslyn. Ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti Jeslyn.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu, tolong izinkan aku untuk berbicara dengannya." Axsen menatap Jeslyn yang masih berdiri kaku di belakang Christian. Ia tahu bahwa kedatangannya membuat Jeslyn kembali drop.

"T-tidak mau, kau jahat ... " Jeslyn mengusap air mata yang jatuh melalui pipinya. Ia benci saat dirinya selalu terlihat lemah di hadapan Axsen.

"Pergilah, Jeslyn tidak mau berbicara denganmu." Christian menatap tajam Axsen yang masih berdiri di hadapannya.

Axsen menggeleng dan menatap Jeslyn yang masih menangis di belakang Christian. Ia menyesal karena sudah membuat seorang gadis yang dicintainya pergi meninggalkannya. Axsen menyesal ia ingin memperbaiki semuanya, tapi keadaan sudah tidak bisa kembali seperti dulu.

Semuanya telah berubah, entah itu perasaan atau seseorang yang dulu dicintainya.

"Jeslyn, aku mohon. Aku ingin berbicara denganmu sebentar saja." Axsen berusaha meraih tangan Jeslyn, tetapi gadis itu menolak dan berlari meninggalkan mereka.

"Jeslyn!" Christian mengejar Jeslyn yang berlari menuju rooftop rumah sakit. Ia tak ingin terjadi sesuatu pada gadis itu.

"Hiks ... " Jeslyn berlari dan meninggalkan dua orang yang mengejar dirinya. Ia muak saat melihat Axsen yang terus-menerus meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki semuanya. Itu semua bohong. Jeslyn tahu bahwa Axsen juga mencintai Catherine. Tidak mungkin pria itu akan berubah dalam waktu yang singkat.

Jeslyn menjatuhkan tubuhnya saat tiba di rooftop, ia lelah dengan semua ini. Ia muak saat melihat Axsen yang selalu meminta maaf atas semua perbuatannya.

Christian menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis, perlahan kakinya mendekati Jeslyn yang tengah duduk dan menangis sesenggukan.

"Jeslyn," panggil Christian sambil berjongkok dan meraih tangan Jeslyn yang menutupi wajahnya.

"A-aku tidak ingin berbicara dengan Axsen, dia yang membuat bayiku pergi." Jeslyn menatap Christian yang dengan mata sembab, tubuhnya gemetar karena tangisannya beberapa saat yang lalu.

Christian mengangguk dan menarik Jeslyn ke dalam pelukannya. Mengusap dan mencium puncak kepala gadis itu hingga tangisannya benar-benar berhenti.

Beberapa menit berlalu dan Christian masih memeluk tubuh Jeslyn yang berada di atas pangkuannya. Mereka tengah duduk di atas balkon dan melihat pemandangan pagi hari.

"Chris," panggil Jeslyn dengan suara pelan. Pria itu menundukkan kepala dan menatapnya.

"Ada apa, hm?" Christian mengusap pipi Jeslyn yang memerah, gadis itu menggeleng dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Christian.

"Apa ini soal Axsen?" tanya Christian sambil mengusap rambut halus milik Jeslyn. Gadis itu hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kau tidak mau berbicara dengannya?" Christian kembali bertanya dan lagi-lagi Jeslyn hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Let Me Distract You (21+) ENDWhere stories live. Discover now