chapter 4

6.5K 325 13
                                    

Sampai di rumah,Ace binggung dengan banyak orang yang berlalu lalang menyibukkan diri,dia menoleh pada dimas yang mengekorinya di belakang meminta penjelasan.

"Bos,hari ini universery orang tua lo"Ace melotot,pantas ibunya marah.

Dia memijat pelipisnya,dia pusing dan sungguh lupa dengan hari pernikahan ibunya ini.
"Bagus,baru sampai pasti lupa hari ini hari bahagia mommy,"Ace mengangkat wajahnya.

Dia tersenyum manis menatap ibunya yang bermuka masam.
"Mom,aku baru pulang dari bali,aku bahkan lupa hari ini hari apa,"elaknya memasang muka sedih.

Rose mendengus mendengar jawaban Ace. "Pantas kamu dapat penghargaan,di depan mommy kamu aja bisa acting sebagus ini,"ejek rose.

Ace mengaruk belakang kepalanya dia maju dan memeluk ibunya.
"mom maafin Ace ya,"rose mendengus lalu melepas diri dan pergi sambil mengerutu.

"Dasar,sibuk sama ceweknya dan melupakan hari bahagia orang tuanya,cih anak macam apa itu,"Ace meringis mendengarnya.

"Dim,lo punya saran gak,apa yang bikin kanjeng tidak marah lagi"dimas berlagak memikir.

Mama bosnya paling suka barang mewah.
"mobil,perhiasan,sepatu,tas,tiket keliling eropa,"sebut saja dimas kurang ajar karna memang benar dia sudah hapal dengan keinginan ibu bosnya.

"pesan mobil aja dan harus sampai nanti malam,paling lama besok pagi,"dimas dengan malas mengangguk.

Di bandara Alice dan ayu baru saja landing,mereka berdua berjalan ke mobil yang selalu dia parkir di bandara.
" al,lo hati-hati pulangnya ya,gue duluan"alice mengancungi jempolnya saja.

Setelah itu dia menancap gas ke rumah orang tuannya,mobil merah mahal dari hasil jerih payahnya sendiri memasuki perkarangan rumah mewah milik orang tuannya.

Dia menuruni kopernya lalu berjalan ke arah pintu besar hitam dan langsung masuk.
"orang sibuk datang,"ejek aleta duduk di kursi menonton tv.

Alice tersenyum,dia maklum karna dia anak satu-satunya makanya mamanya marah karna dirinya kesepian.
"Anaknya baru pulang,malah disambut dengan muka masam gitu," aleta memukul lengan alice pelan.

"gimana gak marah kamu tinggalin mama lama banget,mama kesepian tau,"alice tersenyum dia memeluk ibunya dari samping.

Ibunya emang berubah-ubah kadang ngeselin kadang manis pokoknya semua sifat ada pada mamanya.
"papa mana ma?"

"kerja,"jawabnya yang kembali fokus menonton sinetron kesukaannya sambil makan kerepik kentang.

"Ngapain juga nonton sinetron yang penuh drama.

"eh,kamu tau gak siapa pemeran utamanya,dia Ace tau udah ganteng,sexi ah pokoknya mama pengen banget menantu kaya Ace,"alice melirik sinis menatap mamanya yang berbinar membicarakan Ace,ace itu.

"jangan harap aku mau dengan actor atau apalah itu,sampai kapanpun aku gak mau hidupku dipenuh dengan drama yang menyebalkan,"tegas alice lalu naik kekamarnya.

"Ck,gagal deh punya mantu se hot Ace,"gumam aleta mendesah lesu.

***

"Al,anterin mama bentar,"teriak aleta mengedor-gedor pintu kamar alice.

Alice yang baru selesai mandi berdecak kesal.
"Ma,pak danang kan ada.suruh dia aja yang anter mama,"alice menatap mamanya lelah.

Aleta berdiri di pintu kamar seperti cancing tidak bisa diam,dia meraih tangan alice dengan wajah dibuat sesedih mungkin.

Alice memutar mata malas melihat mamanya yang mulai dengan dramanya.
"Al,mama udah telat nanti papa minta pisah gimana,"rahang alice jatuh,dia gak salah dengarkan?

FAMOUS ACTOR AND PRAMUGARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang