chapter 10

2.5K 131 7
                                    

Jam baru menunjuk jam lima,tapi alice udah siap dengan seragam pramugarinya,dia sangat cantik dengan baju pas di badan dan pita yang menghias lehernya tak lupa dengan rambut yang ditata rapi,dia buru-buru keluar menuruni tangga.

Dia lupa kalau dia menginap di rumah orang tuanya dan yang pasti jauh dari bandara.
"Ma-pa aku jalan ya,"teriak alice yang entah di dengar apa tidak yang jelas dia udah pamit.

Alice mengeret koper kecilnya keluar dan betapa terkejutnya dia melihat ace berdiri disamping mobilnya jangan lupa kruk di sebelah tangannya menyangga tubuhnya.
"Ayo berangkat sekarang,"ujar ace yang melihat gadisnya terdiam.

"Kenapa lo disini,minggir gue udah telat?"tanya alice galak,dia tidak mau anak orang jadi tambah parah.

"Aku mau ngantar kamu kebandara,ayo kamu bakal terlambat kalau terus berdiri,"alice melihat jam tangannya.

Dan benar saja dia akan terlambat.
"Gue bisa sendiri,"ketus alice.

"Aku gak akan minggir sebelum kamu masuk kembali,"ujar ace kekeh.

Alice mengeram kesal menatap ace datar,dia akan terlambat bila tidak berangkat sekarang.
"Lo selalu buat gue sial,"teriak alice marah.mau tidak mau dia harus masuk kedalam mobil ace.

Ace tersenyum begitupun dimas yang mengekor kemanapun bosnya pergi dan pagi ini dia ditarik keluar mengantar bosnya kerumah calon istri.
"kamu flight kemana?,"tanya ace.

Alice yang terus memperhatikan ponselnya yang tengah menatap schedulenya.
"London,"ace menghebus nafasnya pelan.

Perasaan gelisah takut alice memiliki lelaki di luar sana membuat hatinya tidak tenang,apalagi pekerjaan alice yang banyak sekali bertemu orang-orang besar.
"Kenapa?"tanya alice yang melirik ace yang terdiam.

Ace menoleh. "Tidak,aku takut kamu dideketin banyak laki-laki,"Ace tidak dapat menyembunyikan isi hatinya.

Alice tidak menjawab dia lebih milih diam,apa yang harus dia jawab memang dia banyak di dekati lelaki,keterdiaman alice membuat ace berpikir itu benar.
"Al,satu yang kamu harus tau, you're my dream come true,bagimu ini terlalu cepat tapi bagiku ini waktu yang aku tunggu-tunggu setelah 3 kali kita bertemu dan sialnya aku tidak bisa menyentuhmu karna kamu terlalu jauh dariku al,"alice hanya diam mendengarkan,bodo amat dengan ace yang terlihat begitu tulus yang jelas dia tidak akan percaya.

Mobil terhenti di di depan loby. "Safe flight and take care my Queen,"alice acuh dia buru-buru turun dari mobil tanpa menoleh ke ace.

Ace yang melihat tersenyum miris.
"ku harap kamu tau betapa besar cintaku untuk mu al,"gumam ace menatap punggung alice yang menjauh.

Dimas melirik sekilas kebelakang.
"Kita pulang bos?"ace mengangguk.

Alice berjalan dengan anggun tapi tidak ada senyum yang biasa terhias di wajahnya pikirannya kacau,dia diam-diam memikirkan perkataan ace.

"Apa dia udah mulai jatuh cinta sama gue,"gumamnya lalu mengeleng kepalanya.

"Tidak al,lo gak boleh biarin dia jatuh cinta sama lo,"jawabnya cepat.

"Al?"alice memutar tubuhnya menatap nisa dan zanna yang berlari kearahnya.

"Apa?"tanyanya malas.

"Tumben banget lo sakit,"ejek nisa.

"Lo pikir gue robot yang kerja terusan dan gak pernah sakit,"ketus alice melangkah menjauh dari kedua sahabat yang gak ada perhatiannya.

Tapi nisa dan zanna tidak akan membiarkan alice lepas.
"al,gue mau dong cupcake perdana lo,"langkah alice terhenti mendengar kata cupcake.

FAMOUS ACTOR AND PRAMUGARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang