chapter 18

1.7K 110 19
                                    

Ace turun dari mobil sport hitam metalik miliknya tidak lupa dengan masker hitam dan kaca mata hitam yang menghias mata biru miliknya.dia menunggu seorang gadis yang akan tiba,tangannya bergerak menyikap jaket hitam yang sangat elegan membaluti tubuh kekar menatap jam tangan rolex melingkar di pergelangan tangan ace dengan mewah.ah dari ujung kepala sampai kaki membuat orang berdecak kagum dengan panampilan seorang ace.

Senyumnya terbit saat dari kejauhan dia melihat gadisnya berlari kecil ke arahnya.
"Jangan lari bee,"peringat ace saat gadisnya jatuh kepelukan eratnya.

"Aku pikir kamu gak akan jemput,"sinis alice menatap ace kesal.

Gimana gak kesal dia menurunkan harga dirinya menyuruh ace menjemputnya hari ini dan kalian tau apa balasan dari ace?.

dia sibuk.

Detik itu pula sumpah serapah keluar dari bibir manisnya.
"Aku akan meninggalkan semua demi jemput tuan putriku,"ujar ace lembut tangannya bergerak mengelus pipi alice.

"Tapi kamu membuatku kesel setengah mati,"gerutu alice melipat tangan di dada.

Ace terkekeh kecil. "Maafkan aku baby,ayo kita pulang,sahabatmu pasti sudah di jalan,"alice menepuk keningnya tapi segera di usap oleh ace.

"Aku melupakan acara barbeque kita,"ujarnya semangat.

Ace tersenyum mendengar nada bahagia yang keluat dari bibir gadisnya dia membuka pintu mobil.
"Silahkan my Queen," alice masuk.

Setelah ace masuk dibalik kemudi alice mulai bersuara.
"Banyak sekali nama panggilan untukku,"ace menoleh mengambil tangan alice lalu mengecup singkat.

"Karna aku tidak tau harus menggambar rasa bahagia bila bersamamu,kamu sangat special bagiku my alice,"alice tertawa mendengar kata manis dadi bibir seksi ace.

"Baiklah,ayo kita pulang."ujar alice,bila tidak ada menyudahi mereka akan tetap disini mendengar kata-kata manis ace.

Sampai di penthouse ace mengitari mobil membuka pintu yang disambut oleh senyuman manis dari alice.
"Ace,kita belum belanja bagaimana bisa barbeque,"ujar alice.

"Tenang,aku udah nyuruh dimas buat belanja,paling bentar lagi dia datang,"ujar ace lembut menarik koper alice.

Drett..Drett

Ponsel dicelana ace bergetar,dia mengambil dan terpampang nama asistennya dilayar.

"Bos,gue udah di depan gedung mewah,lo dimana?"ace menatap alice sebentar.

"Lo tunggu disana,gue kebawah,"ujar ace lalu memutar sambungan.

"Kenapa?"tanya alice yang melihat ace menoleh kebelakang.

"Dimas udah datang,ayo kita ambil bahan makanan kita,"alice mengikuti ace tangan mereka tidak pernah lepas dari tadi.

Sampai di depan mobil sport merah milik ace yang dikendarai oleh dimas dia mengetuk kaca mobil.
"Keluar,"perintah ace.

Dimas yang didalam mendengus,pantas saja bosnya tidak pulang-pulang dan dia tau sekarang bosnya betah diluar bersama tunangannya.
"Gue pikir lo ke apartemen simpanan lo bos makanya gak pulang-pulang ke apartemen kita,"ledek dimas sinis.

Ace tidak menjawab dia malah melihat wajah alice.
"Gue pulang ke penthouse gue dan alice,kalau dia gak ada baru gue nginap disana,"kata ace takut salah paham dan berujung pertengkaran.

Dimas menyerahkan bahan-bahannya sudah dia beli tadi.
"Ni,gak ada gitu lo pura-pura ajak gue gabung,"kata dimas memelas.

Alice tertawa melihat interaksi bos dan asistennya.
"Dimas,malam ini khusus untuk para sahabat gue,nanti kita adakan acara bersama yang lain,"dimas mengangguk setuju.

FAMOUS ACTOR AND PRAMUGARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang