chapter 16

2.2K 110 29
                                    

Alice menarik nafas berulang kali menetralkan degupan jantungnya mendengar bisikan Ace yang seperti bisikan setan.
"Gue kaget,makanya jantung gue berdetak,"gumamnya mengelus dadanya.

Hatinya berkata lain tapi otaknya terus menyangkal,alice di kejutkan dengan suara derap langkah kaki dia buru-buru berbaring seperti sebelumnya.

alice merasakan Ace duduk di sampingnya.
"Kamu pasti tidak nyaman dengan wajah ber-make up,aku akan menghapus nya,jangan bangun sayang,"dengan pelan dan penuh kelembutan alice merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya.

Sebenarnya alice hanya memakai bedak tipis dan itu tidak berbahaya karna dia cukup merawat kulitnya tapi sekarang dia bersyukur karna bisa merasakan perasaan hangat yang menyerang hatinya.

"Apa gue udah mulai terima dia?"ujarnya dan tentu dalam hati.

Setelah selesai Ace tersenyum melihat wajah yang tidak berubah sama sekali dari sebelumnya.

cuma bibir yang tadinya mengkilap sekarang berubah jadi pink alami.
"Kamu tetap cantik,aku mandi dulu ya,"ace bangun dari tempat tidur tapi dia melihat alice mengeliat.

Dia duduk lagi. "Bee,ganti baju dulu,"ujar ace lembut dia yakin alice tidak nyaman dengan pakaian kerjanya.

"Eugh,"alice pura-pura mengerang dia mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Gak bawa baju ganti,"ujarnya serak.

Ace mengecup kening alice cepat. "Ada di lemari,pakek bajuku dulu ya,"alice tidak membantah dia tidak ingin berdebat tubuhnya sangat lelah.

Alice bangun menuju lemari sedangkan ace bangun menuju kamar mandi,alice melepaskan pakaian pramugari dan hanya menyisakan celana dalamnya lalu memakai baju kemeja tipis yang sangat lembut dikulit halus alice.

Entah kepercayaan dari mana alice yakin ace akan menjaganya dia yakin itu saat melihat betapa tulus laki-laki itu dengan penolakan yang dia berikan terus menerus.

Setelah selesai ganti alice berjalan ketempat tidur merebahkan dirinya dia ingin lanjut tidur.
"Ah nyamannya,gue gak mau bangun sampai esok hari,"gumam alice merapatkan selimut yang sangat halus dan kasur yang begitu empuk melebihi kasur apartemenya.

Lima belas menit Ace keluar berjalan mendekati ranjang dengan boxernya dan belum memakai atasan.Dia mendekat lalu mengecup singkat kening alice.

Setelah itu dia berdiri ingin memakai kaos tapi tangannya di tarik.
"Tidurlah,"alice dengan mata yang mengantuk mengeleng membuat ace jadi gemas.

"Sini,"alice mengeser tubuhnya menyuruh ace berbaring di sampingnya.

Ace tersenyum dia mendekat lalu masuk keselimut dan berbaring di samping gadisnya dan tak diduga alice merangkak dan tertidur di dadanya membuat ace menegang.
"Peluk,"pinta alice manja,ace terkekeh melihat perubahan sikap alice.

Dia jadi takut alice akan berubah lagi seperti kemaren di apartemen,setelah bangun dia yakin alice akan menghajarnya dengan kata-kata menyakitkan seperti yang sudah-sudah dan sekarang dia hanya bisa menyiapkan hatinya yang akan tergores lagi.

Alice tersenyum di dalam pelukan Ace dia menikmati belaian lembut di rambutnya,dia juga akan pelan-pelan menerima Ace di hidupnya sampai dia mencintai tunangannya.dia tidak ingin menikah tampa ikatan cinta.

"Tidurlah sayang,aku akan memelukmu sampai malam dan pagi tiba,"ujar ace mengecup kepala alice dengan sayang.

Alice seperti tersihir dengan belaian lembut ace,dia dengan tak tau diri jatuh tertidur begitupun dengan ace yang terlelap padahal ini masih pagi dan mereka tertidur.

FAMOUS ACTOR AND PRAMUGARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang