try harder

541 115 1
                                    

。。。

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Besok adalah hari yang Taehyun nantikan. Ya, keluarga Choi akan datang melamarnya. Segala sesuatu telah selesai dipersiapkan. Ia juga sudah yakin tidak ada barang sedikitpun yang terlewat.

Ketika keluarga Jung sedang sibuk mempersiapkan ini dan itu, si bungsu lebih memilih menyibukkan diri di kamar. Kai sedang memasukkan beberapa helai baju ke dalam koper, ia berencana untuk berlibur ke luar kota.

"Huft semoga aku bisa melewati ini..." Gumamnya.

Jujur saja, Kai sempat goyah. Pasalnya sepulang dari rumah sakit Yeonjun bercerita padanya. Kai yakin, yang Yeonjun maksud adalah Soobin.

Ingin rasanya Kai menemui pemuda itu dan menumpahkan segala tanya. Namun, ia tidak boleh gegabah. Sebentar lagi, kakaknya akan segera dilamar. Ia tak ingin merusak momen bahagia itu. Oleh karenanya, Kai memutuskan untuk berlibur meskipun Nyonya Jung sudah melarangnya.

Tok tok

"Masuk"

Nyonya Jung memasang raut sedih di wajahnya. Tak tega melihat si bungsu akan meninggalkan rumah.

"Ibu..."

"Nak, apa kau benar benar akan pergi hari ini?"

Kai tersenyum dan mengangguk. Nyonya Jung tidak bisa berkata kata. Meminta Kai untuk tetap tinggal sama saja menancapkan duri di hati sang putra. Namun, jika Kai tidak disana apa kata orang orang nanti.

"Maafkan ibu..." Kata Nyonya Jung lalu memeluk tubuh si bungsu.

"Aku tidak apa apa bu"

Nyonya Jung menggeleng, ia tahu apa yang baru saja dikatakan anak bungsunya itu sepenuhnya bohong.

**

Kai tiba di penginapan pukul 8 malam. Sesampainya disana, ia tak langsung merebahkan badan. Kai memilih untuk duduk di pinggiran kolam, dan bermain main dengan airnya yang terasa segar.

Meskipun hatinya pedih, tidak dapat dipungkiri ia sedikit merasa damai ditempat itu.

Kai berharap ia akan segera melupakan Soobin. Kai berharap Taehyun akan hidup bahagia dengan Soobin. Kai berharap hubungannya dengan Taehyun akan kembali seperti dulu.

Ya, setidaknya itulah yang Kai harapkan sepulang dari liburan ini.






Drrttt drrttt

Lamunan Kai buyar saat merasakan ponselnya bergetar.  Yeonjun menelfonnya.

"Ada apa?"


"KAU DIMANA?!"

Kai sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. Iya terkejut mendengar Yeonjun berteriak.

"Tidak usah berteriak Jun..."

"Kau dimanaaaaaa?"

"Berlibur" Jawab Kai singkat.

"IYA BODOH AKU TAU! TAPI DIMANA?"

"Ish! Mau tau saja, sudah kututup dulu"



"JANGAN BERCANDA SOOBIN MENCARIMU!"

Deg

Jantung Kai berdegup kencang saat Yeonjun menyebut nama Soobin.

"Kenapa Soobin?"

"Ya tidak tahu, memangnya kenapa?"

"Tck! Tidak jelas. Sudahlah aku tut—"

"Soobin menghantui ku seharian ini di kampus. Dia bilang kau tidak ada dirumah, jadi dia mendatangi ku bahkan masuk ke kelas saat aku ada jam. Gila!" Keluh Yeonjun.

"B-benarkah?"

"Ya! Jadi, harus ku beritahu atau tidak?" Tanya Yeonjun diseberang sana.

"Emh..." Kai tidak langsung menjawab. Ia benar benar bingung sekarang. Tidak mengerti sama sekali dengan sikap Soobin.

"Tidak usah. Dia mencariku karna ingin aku hadir di acara lamarannya dengan Kak Taehyun..."

"Eh? Soobin akan melamar Taehyun?" Kejut Yeonjun.

"Ya" Jawabnya.

"KUPIKIR DIA MENYUKAIMU! WAH TIDAK BERES ORANG ITU" Ucap Yeonjun tidak terima.

"Apa maksudmu?"

"Selama ini aku lebih sering melihat dia memperhatikan mu, peduli padamu, bahkan membiayai pengobatan mu. Aku pikir yang dia lakukan itu karna dia memiliki rasa padamu aih!" Ucap Yeonjun frustasi.

"Kupikir juga begitu..." Lirih Kai.

"Kai..." Panggil Yeonjun tiba - tiba.

"Kenapa?"

"...."

"Yeonjun?"

"...."

"Kau tidak menjawab huh?"

Terdengar helaan napas dari seberang.

"Jangan bilang yang ingin lupakan itu adalah Soobin?"

Kai terdiam. Yeonjun benar, ia juga tidak mungkin mengelak.

"Kai? Kau baik baik saja?"

Yeonjun kembali menghela napas karna tak kunjung mendapat jawaban. "Ya sudah tidak usah dijawab. Kau istirahat saja dulu. Kalau tidak keberatan kirimi aku alamatmu sekarang. Aku ingin mengirimkan makanan padamu besok. Jangan salah paham, aku hanya tidak ingin kau kekurangan gizi barang sedikitpun, ok?"

Kai tersenyum dalam diam. Yeonjun memang pengertian.

"Baiklah, aku anggap kau sedang menghiburku" Kekehnya.

"Oke aku matikan. Bye bye"

Tutt tutt

Bersamaan dengan terputusnya sambungan telepon itu Kai menghela napas panjang.

Lagi lagi ia teringat dengan Soobin. Kenapa susah sekali melupakan pemuda itu. Dan kenapa pula Soobin mencarinya. Sungguh, Kai tidak mengerti. Disaat Kai bersusah payah menghindar, ada saja hal yang berkaitan dengan Soobin mendatanginya.

Salah Server ; SOOKAI✔️Where stories live. Discover now