10 - Sesuatu

6.4K 903 124
                                    

Hinata duduk dibawah pohon beringin besar, menatap kearah Sakura dan Tsunade yang sedang melakukan latih tanding. Dia menghela nafas. Melihat latih tanding seperti ini entah kenapa membawa ingatan Hinata yang lama kembali.

Dia meminum airnya, mencoba memberikan rasa dingin pada hatinya. Kemudian kembali menatap latih tanding antara Tsunade dan Sakura intens. Dia mencoba membaca bagaimana gaya bertarung Tsunade, untuk Sakura...
dia masih menjadi sosok yang lemah sekarang, untuk apa diperhatikan? Mungkin saat dia mulai berkembang, baru Hinata akan mulai memperhatikannya.

"Hinata! Giliranmu!"

"Ha'i!" Hinata berdiri ketika mendengar suara tegas Tsunade.

Dia berjalan santai hingga berpapasan dengan Sakura. Keduanya berhenti sejenak dengan jarak 2 langkah satu sama lain.

"Hinata... berjuanglah..." Hinata bisa mendengar nada meremehkan disana.

Dia memutar bola matanya malas, dia mundur dua langkah. Kemudian menengok dan membisikkan sesuatu pada telinga Sakura, "Aku akan melakukannya lebih baik daripada dirimu."

Setelah mengatakan itu Hinata berjalan santai, mengabaikan tatapan marah dan benci dari Sakura. Berlagak seakan tidak pernah terjadi apa-apa.

"Apakah ada yang kalian bicarakan?" Mendengar itu, Hinata menatap Tsunade sejenak kemudian tersenyum tipis.

"Sepertinya dia sangat membenciku, ya?" Tsunade mengerutkan dahi ketika Hinata menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan pula, dia kemudian tertawa lebar ketika mengerti maksud ucapan Hinata.

"Bocah itu pasti merasa tersaingi." Ucap Tsunade sambil melirik Sakura.

Hinata mendengus,"Tersaingi karena apa? Karena aku lebih cantik atau karena aku ikut menjadi muridmu?"

Tsunade tertawa lepas, Hinata benar-benar berubah. Dan ini berita baik. Dia bisa memiliki tenaga medis dengan Byakugan dan itu akan berguna untuk operasi-operasi yang berhubungan dengan sel-sel manusia.

"Entahlah.. tapi sepertinya semuanya. Jika kau berhasil dalam medis, kau benar-benar sesuatu. Hinata." Jawab Tsunade sambil menyeringai.

"Baiklah," Tsunade menatap Hinata yang sedang mengambil posisi, "Mulai!"

Hinata melesat, melayangkan pukulan pada pipi kiri Tsunade tapi berhasil ditangkis. Dia kembali melayangkan pukulannya pada perut Tsunade yang juga ditangkis, karena tidak ingin membuang tenaga dia mundur beberapa langkah.

"Apakah aku diizinkan menggunakan Jyuuken?" Tsunade terkekeh mendengar pertanyaan itu.

Bodoh! "Tentu saja tidak."

Hinata berdecak, dia kembali memasang posisi. Kemudian mulai menyerang dengan pukulannya. Tsunade masih setia menangkis dengan sesekali melayangkan serangan balasan, sedangkan Hinata ikut menghindar sambil menyerang terus menerus.

'Sial! Ini akan membuat staminaku terkuras. Tidak ada cara lain lagi, aku harus mencobanya.' - Hinata meyakinkan dirinya dalam hati.

Dia mundur beberapa langkah, kemudian melompat dengan kepalan tangannya. Dia memusatkan sedikit chakranya pada kepalan tangan itu, berusaha mengontrol chakranya agar tidak kurang ataupun berlebihan.

Blamm!!

Tsunade menghindar, kepalan tangan Hinata mengenai tanah. Tanah dihutan itu sedikit retak, tidak parah tapi cukup hebat untuk ukuran genin.

Hinata berdecih, nenek tua cucu dari Hokage pertama itu berhasil menghindar. Padahal kontrol chakranya sudah baik, jika tadi nenek tua itu terkena pukulan ini. Setidaknya dia bisa mengalahkannya untuk 5 detik, meskipun dia tahu itu tidak akan membawa pengaruh besar.

Reborn as Hyuuga HinataWhere stories live. Discover now