74 - Ciptakan dua lubang, untuk mengutuk orang

1.9K 284 4
                                    

"Naruto,"

Naruto berbalik, wajahnya penuh dengan keringat dan terlihat letih. Namun ketika melihat siapa yang datang, senyumnya mengembang.

"Hinata! Ada apa?"

Hinata tersenyum kecil, "Aku membawa makanan. Dari Kurenai-sensei,"

"Kurenai-sensei? Kenapa?"

Hinata menggedikan bahunya, "Entahlah. Ini. Makanlah walaupun hanya sedikit, kau sudah berlatih dari tadi pagi, Naruto. Semua latihan ini tdak akan berguna jika kau sakit,"

Naruto menggaruk tengkuknya dan tersenyum malu.

"Aku hanya merasa harus melakukan ini, Hinata. Shikamaru mempercayaiku," Ucap Naruto sembari duduk.

Hinata ikut duduk disebelahnya, menata beberapa kotak yang berisi makanan.

"Karena Shikamaru mempercayaimu, kau seharusnya lebih percaya diri." Ucap Hinata.

Naruto menatap Hinata yang sekarang sudah menyodorkan sumpit kearahnya.

"Terimakasih, Hinata."

"Ya.. sekarang makanlah. Aku harus pergi, ada misi dadakan. Sampai jumpa, Naruto." Hinata berdiri dan menepuk-nepuk tangannya.

Naruto mengangguk dan melambai ketika Hinata melangkah pergi. Setelah itu mulai menikmati makanan yang dibawakan oleh Hinata.

"Oh, iya, Naruto. Setelah kau berhasil dengan jurus barumu, aku ingin menunjukkanmu sesuatu. Jaa~,"

°•••••°

Shikamaru tertawa remeh, "Itulah, rencana kami."

"Keparat!" Hidan mengumpat dengan tubuh yang bergetar karena amarah.

Ditempat lain, Kakuzu terjatuh. Wajahnya terlihat menahan sakit.

"Mustahil... Anak itu, sudah merencanakan sejatuh ini." Ucapnya disela-sela rasa sakit yang menderanya.

"Ya, begitulah. Kalian seharusnya menjalani dengan lebih hati-hati lagi. Kalian terlalu meremehkan Shikamaru."

Kakashi menolehkan kepalanya, "Tidak mungkin dia menyia-nyiakan informasi yang Asuma berikan dengan bayaran nyawanya," Ucapnya.

Kemudian kembali menatap Kakuzu, "Kalian yang merenggut nyawa orang seenaknya, mungkin tidak akan pernah mengerti perasaannya."

Chouji dan Ino berlari ketempat Kakashi.

"Kakashi-sensei," Panggil Chouji.

"Apakah anda baik-baik saja?" Tanya Ino.

Kakashi menunduk menatap benang-benang Kakuzu yang ada ditubuhnya, lalu menarik beberapa yang melilit lengannya.

"Ya, begitulah."

Ino menatap dengan takut, "Aku tidak percaya, dia dapat menyerang tubuhnya sebanyak ini. Jika Shikamaru terlambat sebentar saja..." Ino menunduk, merasa bersalah sekaligus khawatir.

Kakashi memegang benang-benang yang sebelumnya hampir mengambil jantungnya dan hendak menariknya, sebelum Ino menginterupsi.

"Pelan-pelan! Jangan sampai melukai arterinya. Biarkan saya menyembuhkan anda dengan ninjutsu medis." Ucap Ino khawatir.

Kakashi menatap ke depan dengan tajam, "Perawatannya bisa nanti," Ucapnya sembari menarik benang itu dari dadanya.

Ino tercengang, "Eh?"

Reborn as Hyuuga HinataWhere stories live. Discover now