Hinata memperhatikan sekelilingnya,
"Shikamaru adalah pengawas tahun ini." Hinata berujar setelah mereka diam selama beberapa saat."Ya, itu karena dia sudah menjadi Chunnin." Tanggap Shino datar.
"Kita juga harus bersemangat untuk menjadi Chunnin! Benar, Akamaru?!"
Guk!
Hinata menggeleng, kepalanya terasa pening memikirkan sifat Kiba.
"Kita harus berusaha untuk menjadi tidak mencolok, paham? Jangan membuat musuh mendatangi kita." Hinata berkata dengan lembut tapi penuh peringatan.
"Apakah nanti ada ujian tulis juga?" Kiba bertanya.
Shino mengangguk, "Sepertinya iya. Mengingat dunia ninja sekarang tidak hanya tentang memukul dan menendang."
"Dengar, jika ada pertanyaan jebakan jawab saja semau kalian. Aku akan menggunakan Byakugan nanti." Hinata berucap pelan.
"Mengerti." Guk!
"Pakai Logika. Kiba, gunakan otakmu."
"Ha?" "Huh?"
~~Sugar~~
Hinata duduk setelah masuk kedalam ruangannya, seperti dugaan ruangan 1. Dia berbincang dengan Chouji sebentar sebelum akhirnya menemukan Neji memasuki ruangan.
"Neji Nii-san." Hinata menyapa.
Neji tidak menjawab dan duduk ditempatnya, membuat Hinata membuang nafas kesal. Dia ikut duduk disebelah Neji dan memasang telinganya baik-baik.
"Setidaknya jawablah sapaan dari adik sepupumu." Sindir Hinata pelan.
Neji meliriknya sekilas, "Hm."
Hinata mendengus, memang, setelah Hinata memaksanya untuk terbiasa dengan Hinata tanpa embel-embel pelindung ataupun Bunke, Neji menjadi lebih dingin. Memang sifat bawaan.
"Kenapa kita dipisahkan dari tim kita?" Seseorang bertanya dari sisi kiri Hinata.
"Aku tidak mengerti." Lalu seseorang disebelah Neji menjawab dengan kesal.
Hinata melirik Neji lalu ikut memejamkan matanya, berusaha menenangkan diri dan mengumpulkan chakra. Dia membuka matanya ketika mendengar pintu tertutup dan seseorang berusaha mendobraknya.
"Duduklah saja. Para pengawas itu pasti sudah merencanakan ini." Hinata berucap dengan keras, membuat seseorang yang mendobrak pintu itu berhenti.
Hinata mengingatnya, dia Shira. Orang yang mengajak Lee berduel. Kemampuan Taijutsu-nya cukup bagus.
"Baik." Shira segera meninggalkan pintu dan duduk.
Ah, akhemm.
Layar TV menyala, menunjukkan wajah Shikamaru secara perlahan.
Aku Shikamaru Nara, pengawas ujian chunnin babak pertama.
Para peserta, ambil satu lembar kertas yang ada di meja guru, lalu duduk kembali.
Hinata mendengus, "Apakah dia sedang pamer dengan wajah malasnya itu?"
"Berhenti menggerutu." Neji bergumam kepada Hinata.

YOU ARE READING
Reborn as Hyuuga Hinata
FanfictionHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...