3. Tertangkap basah?

75 8 8
                                    

Youra benar-benar serius saat dia memilih untuk keluar kamar, meninggalkan Yunggi yang bingung salah nya dimana. Dia turun ke dapur dengan niat ingin mendinginkan sel-sel tubuhnya yang panas dengan air putih. Lupakan soal nasi goreng yang semula ingin di hidangkan sebagai masakan pertama setelah menjadi istri. Karna sikap Yunggi yang menyinggung Youra barusan menghilangkan niat baiknya untuk itu.

Dia tahu apa soal hidup Youra? Modal nikah lewat insiden tabrakan sepeda saja dia berani-beraninya mencium Youra dan mengatakan bahwa dia sudah tahu semua nya tentang masa lalu Youra. Terlalu cepat untuk percaya diri.

Youra sampai menarik sebelah bibir nya ke atas dengan air muka licik seperti di drama-drama. Tanpa sadar bahwa di bawah sana, tepatnya di meja makan sudah ada dua sosok yang memperhatikan Youra menuruni anak tangga.

Saat Youra baru akan mengarahkan maniknya ke arah dapur, langkah Youra terjeda beberapa lama, hampir terhenti saat mendapati Ilona dan Sherin sedang menatapnya dari meja makan. Youra jelas stagnan beberapa detik untuk mencairkan otaknya yang mendadak beku.

Sepagi ini? Wanita itu sudah ada di rumah orang untuk bertamu sepagi ini? Pantaskah?

Hanya ada beberapa pertanyaan yang menempel di kepala Youra kini. Tapi sedetik kemudian dia tidak mau ambil pusing. Youra melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga, menyapa Ilona dan tersenyum kepada Sherin lalu melewati mereka menuju dapur.

Untung nya Ilona tidak melemparkan bom atom di pagi buta begini. Saat Youra menyapa barusan, dia membalasnya meski dengan senyum kecut yang tidak ingin Youra ingat-ingat bagaimana raut wajah itu menatapnya. Jelek sekali. Suram. Menakutkan.

Jadi, Youra memilih membuka kulkas, mengambil dua butir telur untuk sarapan pagi ini. Sebenarnya Youra hanya ingin minum air putih hangat, tapi pikirannya seakan berkelana hingga tangannya spontan membuka kulkas dan malah kepikiran untuk membuat omlet. Padahal awalnya tidak begitu.

Di belakang sana, Youra jelas mendengar dua wanita itu sedang tertawa dan membahas sesuatu yang sepertinya sangat menarik. Youra berusaha acuh dan fokus pada omletnya yang hampir matang. Namun, saat Youra akan mengangkat dan menyalin omlet tersebut ke piring yang sudah tersedia, fokus Youra tiba-tiba teralihkan saat sebuah nama di serukan penuh semangat.

"Morning, baby!" sapa Ilona dengan lantang.

Dilihat dari sudut ekor mata, Youra jelas tahu kalau itu adalah Yunggi. Tapi dia berusaha acuh.

Sedangkan Ilona menyusul dengan kedua tangan terbuka, memeluk sosok dengan wajah bantal itu sambil memberikan kecupan singkat di pipi sebelah kiri nya.

"Kamu sudah bangun? Bagaimana tidurnya, tidak nyenyak ya?" Ilona langsung bertanya demikian yang membuat Youra di belakang sana malah mendengus kesal.

"Sherin datang sepagi ini for you, baby! Tolong di sapa calon menantu kesayangan ibu." lanjut Ilona.

Yunggi langsung menatap Sherin dan mengulum senyum hangat. "Hai! Tidak ke kantor?" tanya Yunggi akrab.

Sherin tersenyum lebih dulu sebelum menggeleng dan menjawab. "Aku sengaja libur."

"Oh ya?"

"Iya, sayang." sela Ilona. "Sherin tahu kalau kamu akan membutuhkan nasi goreng buatannya untuk sarapan di pagimu yang buruk ini. Itu makanya Sherin datang kesini."

Lagi-lagi Yunggi tersenyum. "Wow, terimakasih Sherin. Aku sangat menghargai niatmu."

Kemudian Sherin bangkit dari kursi dan akan menuju ke arah dapur. Fokus Yunggi pun spontan mengikuti. Namun, siapa sangka air muka itu berubah sepersekian detik begitu menyadari ada sosok Youra yang berdiri di depan kompor, menatapnya penuh keji sambik memegangi penggorengan yang tampaknya akan membuat huru-hara pagi ini. Dan benar saja, Yunggi langsung mengagetkan semua orang begitu dia berteriak.

AMOUR COMPLIQUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang