setiap irama yang berima
di telingamu adalah kita
pada saat jemariku menyebrang
ke dalam dadamu, dan jatuh.aku tiba-tiba menjadi saudagar
yang lupa pada keuntungan
dan menjadikan kamu, tuan,
satu-satunya pelanggan.aku tidak menjual apapun kecuali
kecupan selepas pulang kerja
dan pelukan saat akan tidur;
dan aku tak berharap keuntungan sedikitpun: selain penuh dadaku oleh setangkup bibir di atas cangkir kopi yang memanas.
—para
![](https://img.wattpad.com/cover/255648399-288-k707946.jpg)
YOU ARE READING
Di Bawah Kolong
Poetry[kumpulan puisi] ❛❛ sedari dulu aku selalu menjadi penonton. melihat semuanya dari luar pagar. entah siapapun pemilik rumahnya aku selalu terjebak dalam ketakutanku sendiri. atau mungkin, sudah seharus...