30. Alasan Dia Pergi (2)

13.5K 1K 28
                                    

akhirnya Mentari sudah memberitahu Langit alasan dia pergi. tapi apa? 

teruskan membaca cerita ini untuk tahu alasan sebenarnya yaa..

thanks for your readings, votes, and comments, love you all..

thanks for your readings, votes, and comments, love you all

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dear diary,

Akhirnya Langit sudah mengetahui apa alasan Mentari pergi 10 tahun lalu. Semoga hal ini bisa membuat Langit lebih bebas, agar tidak selalu terikat bayang-bayang masa lalu.

-Utari-

--------------

Langit POV

Setelah mendengarkan cerita lengkap Mentari, alasan kepergian Mentari, aku merasa ada beban yang terangkat dari hatiku. Selama 10 tahun ini aku selalu menganggap Mentari sang antagonis dalam kisah kami, aku selalu menyalakan diriku sendiri karena tidak bisa menilai karakter Mentari dengan baik. Aku selalu berfikir Mentari adalah orang yang egois dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Ternyata aku salah.

Aku lepaskan pelukanku pada Mentari, dan bertanya padanya lembut. "kenapa kamu tidak pernah menjelaskan semuanya padaku 10 tahun lalu? Kalau aku tahu semuanya, mungkin kita bisa lalui itu sama-sama".

Mendengar ucapanku, dia tersenyum, "kamu tahu itu gak mungkin Langit. Waktu itu kita sama-sama masih kecil, kita gak akan sanggup melalui semuanya hanya karena ego kita. Bagaimanapun kamu punya keluarga, yang harus kamu dahulukan, yang harus kamu jaga perasaannya. Makanya aku memutuskan untuk pergi, untuk kebahagiaan kamu dan keluarga kamu."

Aku tatap wajah cantik itu, wajah yang pernah aku coba lupakan. Aku pandangi Mentari sambil tersenyum bangga, ternyata aku tidak pernah salah menilai Mentari. Kebaikan hatinya, ketidakegoisannya, ketulusan kasihnya memang selalu ada dalam jiwa wanita mungil ini.

Walaupun begitu banyak masalah dan cobaan yang diterimanya, dia tetap memikirkan aku, dan juga keluargaku. Dia tidak pernah egois untuk dirinya sendiri, dia selalu mengalah untuk memenangkan orang lain.

Aku merasa bersalah pada Mentari, bersalah karena tidak berada disisinya ketika dia benar-benar membutuhkan aku. "jadi, kali ini kamu benar-benar kembali?"

"iya, kemalangan demi kemalangan yang menimpa aku, malah membuat aku kuat. Aku memutuskan untuk kembali, untuk menata hidupku disini. Aku gak akan pernah lari lagi, kali ini aku akan berjuang untuk kebahagiaan aku sendiri. Aku akan menjadi lebih egois pada orang lain, agar aku lebih bahagia." Ujarnya tegas.

Aku terdiam, apa maksudnya? Mentari akan lebih egois? Entahlah, tapi aku pikir dengan segala kepedihan dalam hidupnya, Mentari berhak mementingkan dirinya sendiri sedikit.

Tiba-tiba aku teringat pada sebuah benda yang sejak tadi berada dalam sakuku. Aku keluarkan benda itu, dan memberikannya ke dalam telapak tangan Mentari. Cincin berlian berinisial L&T.

Langit Untuk Utari [END, KK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang