IX

878 130 32
                                    

🌟 Song Mingi x Kim Hongjoong 🌟

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^
.

.

.

.

.

Hari ini Mingi kembali menjalani harinya di sekolah dengan tak begitu bersemangat. Seperti hari-hari sebelumnya, pikirannya tiada henti memikirkan sang mate yang masih belum memberinya kabar.

Sudah hampir seminggu. Semenjak omega tersebut heat dan semenjak sex phone yang mereka lakukan tempo hari, Hongjoong belum bisa dihubungi lagi oleh Mingi.

Hampir seminggu pula Hongjoong absen sekolah.

Mingi berpikir Hongjoong mungkin betul-betul mengalami hari-hari heat yang berat. Dia sempat menelepon ke rumah Hongjoong, tapi ibu Hongjoong yang mengangkat hanya mengatakan bahwa omega tersebut baik-baik saja dan menyuruhnya untuk tidak khawatir.

Dia juga berkunjung ke kediaman keluarga Kim, tapi hanya untuk memberikan beberapa makanan kecil dan beberapa baju hangat miliknya, dengan pesan, “Untuk Hongjoong.”

Selepas menitipkannya pada ibu Hongjoong, Mingi mengirimkan dua pesan singkat lewat ponsel yang berbunyi,

Aku membawakan makanan kesukaanmu dan bajuku. Maaf tidak bisa menemanimu.

Aku tidak tahu itu akan membantu atau tidak, tapi kupikir kau mungkin ingin mencium feromonku.

Tentu saja, bagi Hongjoong itu sangat berguna. Meski tak lantas meredakan heatnya, feromon yang ditinggalkan Mingi pada baju-baju tersebut betul-betul membantunya merasa lebih baik. Omega tersebut bahkan selalu tidur dikelilingi baju-baju Mingi di sekitarnya.

Pada waktu itu Hongjoong memberikan pesan balasan. Ini sudah cukup, Mingi. Terima kasih, demikian katanya.

Lalu setelah itu Hongjoong berhenti menghubungi lagi. Itu adalah pesan terakhirnya hingga saat ini.

Sekarang Mingi terlihat bertopang dagu di salah satu meja kantin. Nampan di depannya masih belum berkurang isinya. Sumpit di tangan juga masih belum digunakan. Pandangannya menerawang dengan benak yang telah melalang buana.

Mingi ingin tahu apa yang sedang dilakukan Hongjoong saat ini.

Lalu, tiba-tiba sekali Mingi merasakan perasaan senang menyeruak dalam dirinya. Seketika saja dia terperanjat. Sambil mengerjap, dia menyentuh dadanya dan bertanya-tanya. Mendadak dia senang tanpa sebab, mungkinkah ini perasaan Kim Hongjoong?

Pemikiran tersebut membuat Mingi serta-merta gembira. Dia berdebar-debar, lega dan senang. Jika omeganya bahagia, maka dia tentu juga bahagia. Itu yang terpenting.

Never Ending Fantasy | ATEEZ Minjoong [COMPLETE]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن