IV

1.5K 193 161
                                    

🌟 Mingi x Hongjoong 🌟

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.
*deepbow*

. . .

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Di hari saat dua keluarga itu dipertemukan di kediaman keluarga Kim, Mingi akhirnya berhasil mengingat Kim Hongjoong dalam memori lamanya. Hongjoong menunjukkan foto dirinya saat masih SMP kepada Mingi, dan alhasil alpha tersebut sungguh-sungguh ingat.

Kejadiannya saat kelas tujuh. Waktu itu memang ada seorang anak laki-laki yang menyatakan perasaan pada Mingi.

Mulanya Mingi sempat merasa amat bersalah atas apa yang diperbuatnya di masa lalu, tapi kini saat dia mengingat-ingat lagi—melihat kembali ke masa lalu dan menelaah—itu bukan sepenuhnya salah dirinya.

Karena, ya ampun, itu sudah lama sekali. Bukan salah Mingi kalau dirinya tidak bisa langsung ingat. Kim Hongjoong yang dulu dan sekarang sangat berbeda—Mingi tidak berpendapat bahwa Hongjoong yang dulu tak semanis sekarang atau sebaliknya, tapi memang perubahannya kontras sekali.

Hongjoong dulu memiliki rambut dengan potongan cukup pendek, poninya tak menutupi seluruh keningnya dan berkesan polos, pipinya lebih tembam sehingga wajahnya terlihat bulat. Sedangkan sekarang pemuda tersebut memanjangkan rambut bagian belakangnya hingga tengkuk, memiliki poni yang tidak bisa dibilang pendek juga. Pipinya yang lebih tirus juga jadi poin lebih yang terlihat cocok dengan model rambutnya.

Mana mungkin Mingi bisa mengenalinya?

Dan lagi, bukan salah Mingi juga jika dirinya mematahkan hati Hongjoong. Pada waktu itu Mingi baru berusia tiga belas tahun, dia baru masuk SMP dan masih sangat kekanakan. Yang ada di kepalanya di masa-masa itu hanyalah bersenang-senang, pulang sekolah cepat-cepat dan menghabiskan akhir pekan dengan teman sebayanya.

Itulah sebabnya saat Hongjoong mengajak Mingi berpacaran, jawaban yang diberikan adalah, “Maaf, aku tidak tertarik. Sepak bola lebih menyenangkan.”

Hongjoong memang imut, tapi si polos Mingi hanya ingin bergaul dengan anak-anak yang suka olahraga saja.

Mungkin, bakal berbeda lagi kisahnya jika mereka bertemu saat Mingi telah mengenal yang namanya cinta seperti sekarang.

Sehabis makan malam, Mingi dan Hongjoong pergi berdua ke luar selagi para orang tua berbicara serius. Mereka yakin tidak akan disuruh menikah secepatnya, tapi kemungkinan akan diminta merahasiakan status mate mereka. Jadi keduanya memilih untuk tak begitu merisaukannya dan berjalan-jalan di sekitar kompleks. Tak ada siap pun di sana malam itu selain mereka berdua.

Dalam pembicaraan tersebut Mingi bertanya, “Sunbae, apa yang dulu kau sukai dariku?”

Suasana lenggang dan sepi membuat langkah kaki terdengar lebih mendominasi ketimbang kata-kata yang diucapkan.

Sejenak Hongjoong diam untuk menyelami memorinya sebelum menjawab. “Aku... tidak yakin...”

Mingi memandang Hongjoong sambil mengernyit. Pemuda tersebut tampak masih menerawang.

Never Ending Fantasy | ATEEZ Minjoong [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang