Impose: 04

2.3K 314 87
                                    

HALO TEMAN-TEMAN,

SEHAT-SEHAT SELALU YA GAN😊

📌GAK JELAS BANGET SIH TULISAN KU ITU, JADI KALO ADA KESALAHAN ATAU TYPO TOLONG PERBAIKAN YA🤙

📌JANGAN JADI PEMBACA GELAP, MARI SALING MENGHARGAI SATU SAMA LAIN🙂 VOTE DAN KOMENNYA KAKAK🙂

SELAMAT MEMBACA:

CHAPTER 04: KEPUTUSAN YANG SALAH.

“Bucin; Makhluk Tuhan yang paling setia pada pasangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bucin; Makhluk Tuhan yang paling setia pada pasangannya.”

Gila saja. Cassie tidak mungkin membawa Erland sendirian, tapi situasi tidak mendukungnya. Tempat ini sepi, tidak ada yang lewat satu orang pun. Badan Cassie kalah jauh dengan badan Erland. Meskipun cowok itu tidak memiliki badan yang kekar seperti petarung lelaki yang pernah Cassie lihat, tatap saja memiliki otot-otot tangan besar. Itu yang membuat badan Erland sangat berat.

Cassie mendesah kesal. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Preman menyeramkan tadi sudah pergi dengan wajah babak belur. Cassie menghabisi mereka sendirian, dengan tangan kosong camkan itu.

Setelah beberapa menit ditempat dan hanya memandangi wajah Erland yang tampak tenang masih dalam keadaan pingsan. Akhirnya Cassie memutuskan menelpon Bono untuk kembali lagi ke sekolah. Tak lupa menyuruh Bono agar membawa mobil butut kesayangan Papanya.

Bono sampai dengan wajah kesal. Cowok berkulit hitam itu mencak-mencak setelah datang, lalu bibirnya terkatup saat melihat Erland terkapar tak berdaya. Cowok itu memekik lebay. “Siy, lo apain Erland?!”

Cassie memejamkan matanya terganggu dengan teriakan membahana Bono.

“Kekuatan lo itu digunainnya diarena jangan buat kayak gini, Cassie!” ucap Bono tak habis pikir dengan Cassie.

“Bukan kesalahan gue.”

“Salah apasih Erland sama lo? Kalo gak suka sama Erland lo gak perlu pake kekerasan, dodol.”

“DIEM SAT! BUKAN GUE YANG BIKIN DIA KEK GINI!!” teriak Cassie kesal.

Bono langsung kicep tidak berani bersuara lagi. Baginya kemarahan Cassie adalah liang kematian untuknya. Bono pernah ditonjok rahangnya ketika tak sengaja menumpahkan kuah bakso ke seragam Cassie hingga cewek itu marah besar.

“Terus siapa?” cicit Bono.

“Gak tahu,” Cassie mendekat kearah Erland lalu berjongkok di depannya. Cassie menyentuh lengan Erland. “Land,” tidak ada jawaban dari Erland.

“Bon angkat cepet.”

“Kok gue? Ogah banget, yang ada tulang gue remuk,” tolak Bono.

“Bono,” desis Cassie lelah. “Meskipun badan gue lebih besar dari pada lo, belum tentu kekuatannya sama. Lo laki gue cewek. Gak sebanding.” tuturnya.

Last FightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang