Impose: 41

1.4K 138 16
                                    

HOLAA SEMUANYA!

APAKABAR? GAK KERASA YAA UDAH 1 BULAN....😄

SIAPA NIH YANG KANGEN CASSIE? ERVAN DAN ERLAND?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAW♥

••••

FLASHBACK.

"RENATAAA!!" jerit Orion dengan nafas memburu. Orion terdiam begitu air mata mengalir deras dari kedua matanya.

Mimpi apa itu? R-Renata meninggal?

Orion menggeleng tegas. Tidak! Itu tidak mungkin. Orion melihat ke kanan dan kirinya. Tidak ada Renata di sebelahnya. Kamar ini begitu sunyi dan hanya terdengar suara jarum jam saja. Orion menelan ludah kasar.

Bertahun-tahun mengenal Renata membuat Orion sudah bergantung pada wanita manis itu. Orion tidak bisa jika tidak ada Renata di sampingnya. Bahkan ketika masa sekolahnya dulu, ia sangat posesif pada Renata sampai-sampai meminta pindah kelas yang sama sepertinya.

Bukan hanya Orion, Renata pun bergantung padanya. Renata tidak memiliki orang tua sejak umur 15 tahun, ia tinggal sebatang kara. Dan karena itu juga yang menjadi Orion sangat-sangat menyayanginya.

Bahkan di saat orang tuanya sibuk berkerja, hanya Renata yang berada di sampingnya. Merawatnya, dan memberinya perhatian penuh bertahun-tahun ini. Dan bagaimana bisa Orion tidak tergila-gila padanya?

Orion mencintainya sekali!

"AKH!!"

"Ren!" pekik Orion spontan ketika mendengar suara pekikan Renata.

Dengan cepat Renata menyibak selimutnya. Ia berlari meninggalkan kamar dan detik berikutnya terkejut setengah mati melihat Renata terbaring lemas di ambang pintu kamar mandi.

Darah segar menggenang dilantai. Renata menangis lirih sembari memegangi perutnya yang besar. Nafasnya terputus-putus. Ia menatap Orion sayu.

"M-Mas..."

"Astaga, Ren!" Tanpa menunggu lama Orion menggendong Renata, lalu membawanya pergi dari rumah. "Sayang bertahan... Kamu wanita yang kuat."

"S-sakit... Nafas aku gak kuat, M-Mas..." Renata menangis sesenggukan dengan nafas terputus-putus.

"A-aku gak yakin sama penyakit aku. Maafin aku Mas, aku gak bisa jadi istri yang baik untuk kamu, hiks,"

"Diem, jangan banyak bicara." Orion membaringkan Renata di kursi penumpang. Sedangkan ia sendiri duduk di kursi kemudi. Orion mengusap air matanya taat kala kalimat Renata tadi sangat menusuk ulu hatinya tadi.

Omong kosong jika Renata tidak menjadi istri yang baik. Renatanya jauh lebih baik dan lebih pantas dari siapapun.

"Mas... Mas, mau janji sama aku?"

"A-apa?" bisik Orion.

"Jadikan anak kita anak yang kuat dan tangguh... Jangan seperti Bundanya yang lemah ini. Aku suka nangis padahal itu masalah kecil." Renata tersenyum kecil. "Dia gak boleh kayak aku. Cassie atau Caesar bagus kan?"

"Siapapun itu dia harus tangguh kayak kamu. T-tapi tolong jangan terlalu keras didik dia..."

"Gak usah banyak omong." desis Orion. Wanita ini bahkan memikirkan penyebab dirinya kesakitan begini.

Last FightWhere stories live. Discover now