Impose: 15

1.2K 135 166
                                    

YEY, KEMBALI LAGI DENGAN AKU🙃

KUOTA LIMIT GAES, TUGAS BANYAK, YAAMPUN ಥ_ಥ

📌 JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN🔥 TANDAI JIKA ADA TYPO👍

SELAMAT MEMBACA:

CHAPTER 15; SIALNYA CASSIE.

“Ada status tapi gak ada rasa, itu kayak taman tanpa bunganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ada status tapi gak ada rasa, itu kayak taman tanpa bunganya.”

—Cassie Jhonatan.

Erland meludah kesamping—mengeluarkan darah dari mulutnya.

Cassie yang melihat itu bersedekap dada. Cassie bersandar tenang di pinggiran pintu sembari menatap Erland malas. Cowok itu lalu memegangi rahangnya yang memar.

“Kenapa natep gue gitu?” tanya Erland sinis.

Satu alis Cassie terangkat. “Emang gimana tatapan gue?”

“Gak.”

Cassie terkekeh sinis dan singkat. Dia lantas mengiring Erland masuk ke dalam UKS, cowok itu sempat kebingungan karena jarang sekali Cassie peduli dengannya. Erland duduk di atas ranjang UKS.

Netra cokelatnya setia mengawasi pergerakan Cassie dari saat dia mengambil air hangat dari dispenser dan mengambil kotak obat di laci samping ranjang. Gerakannya santai dan tenang. Cewek itu lalu dudu disampingnya, mereka bertatapan sejenak sebelum Cassie mengalihkannya dengan semburat merah di pipi.

Dalam hati Erland terkekeh geli melihat itu. “Tumben baik,” celetuk Erland.

“OH! Gak mau gue tolong? Oh, oke gak pa-pa!” Cassie menyerahkan kotak obatnya di pangkuan cowok itu. “Obatin sendiri!”

“Kenapa sensi mulu sih sama gue?” tanya Erland tidak habis pikir. Erland menatapnya.

Cassie jadi tidak turun dari ranjang saat mendengar pertanyaan Erland. “Siapa suruh pancing emosi gue. Harusnya bersyukur kalau hari ini gue baik, jarang-jarang gue kayak gini ke orang.”

“Dasarnya aja khawatir sama gue.” sahut Erland.

“Dahlah mending lo jangan banyak bacot!” Cassie mulai membersihkan darah yang keluar dari bibir Erland. Darahnya lumayan banyak, mungkin organ di dalam mulutnya ada yang rusak. Cassie jamin gigi dalamnya putus.

“Gigi lo putus?”

Erland mengangguk dan terus menatap Cassie.

“Coba nyengir,” pinta Cassie.

Erland menurut, cowok itu memperlihatkan deretan giginya yang rapih dan bersih. Yang putus ternyata bukan gigi dibarisan depan melainkan di dalam. Cassie terkekeh kecil melihat ekspresi Erland yang lucu.

Last FightWhere stories live. Discover now