03.

2.7K 272 124
                                    

Flashback on

Malam itu NightD sedang berada di ruang tamu sambil memainkan handphone-nya, dia senyum-senyum sendiri dari tadi. Nampaknya dia sedang saling membalas pesan dengan kekasihnya disana. Ya, Nelson.

NightD membuka galerinya dan melihat foto-foto mereka berdua yang sedang berada di pasar malam. Foto kesatu, NightD dengan pose menggembungkan pipinya, sedangkan Nelson dengan pose terkejut seolah-olah dia kagum melihat pose NightD. Foto kedua, Nelson merangkul pundak NightD sambil menjulurkan lidahnya, sedangkan NightD dengan pose dua jari dan tersenyum sangat manis.

"Aku harap kita bisa terus bersama, Son. Aku mencintaimu" ucap NightD.

"NightD, Ayah mau bicara"

NightD yang sedari tadi fokus ke handphone-nya terkejut mendapati sang Ayah memanggil namanya. Terlihat Ayahnya sedang menuruni anak tangga lalu mulai mendekat ke arah NightD dan duduk tepat di hadapan NightD.

"Iya, Ayah? Mau bicara apa?"

Ayah NightD hanya diam dan mulai membuka handphone-nya, kemudian menunjukkan sebuah foto kepada NightD.

"Bisa kamu jelaskan apa maksud dari foto ini?"

NightD membulatkan matanya, dia sangat terkejut setelah melihat foto yang diperlihatkan Ayahnya. Ya, fotonya bersama Nelson.

"Ayah.. Ayah d-dapat foto itu dari m-mana.."

"Ini apa, NightD? Jelaskan"

"Ayah- itu- a-aku.."

"Kamu pacaran sama laki-laki?"

NightD sangat bingung apa yang harus dia katakan dan apa yang harus dia lakukan saat itu.

"Jawab Ayah, NightD!"

Ayah NightD mulai meninggikan suaranya. NightD menunduk takut mendengar suara sang Ayah.

"I-iya, Ayah.. I-itu k-kekasihku"

Ayah NightD terlihat sangat marah dan menggebrak meja di depannya, NightD sangat takut, dia memejamkan matanya sambil meremas bajunya.

Dia butuh Nelson...
Dia butuh Nelson sekarang juga...

"Kenapa kamu bisa salah pergaulan seperti ini, hah? Apa selama ini Ayah dan Ibumu kurang dalam mendidik kamu? Kenapa jadi kelainan seperti ini? Ayah kecewa, NightD!"

NightD menangis sedari tadi, dia sudah mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh, tetapi tidak bisa. Apalagi mendengar kata 'kelainan' yang di ucapkan Ayahnya.

NightD semakin erat meremas bajunya.

"C-cukup, Ayah.."

"Kalau kamu sayang Ayah sama Ibu, secepatnya putuskan lelaki itu"

Ayah NightD pergi meninggalkan NightD setelah mengucapkan itu.

NightD sangat terpukul mendengarnya, dia masih menangis sambil menangkup wajahnya yang sudah basah dengan air matanya.

'Kenapa sesakit ini...' batin NightD.

.
.
.

Di pagi hari seperti biasa Nelson menjemput NightD untuk pergi ke sekolah bersama. Saat itu NightD mengenakan hoodie dan masker hitam, tidak heran karena itu ciri khas NightD setiap hari. Namun ke-heran-an itu dirasakan oleh Nelson. NightD menutup kepalanya dengan topi hoodie-nya dan dia terus menunduk tanpa melihat ke arah Nelson.

"Ayo berangkat" ucap NightD sembari mengambil helm di tangan Nelson, kemudian memakainya dan langsung duduk di jok belakang karena melihat posisi Nelson yang sudah siap tancap gas menuju sekolah.

Break [BeaconCream x NightD] DISCONTINUED!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang