BAGIAN 04

3.1K 381 27
                                    

~BukanFrienzone~

Setelah melewatkan perdebatan yang panjang, akhirnya Altair membawa Starla ke salah satu caffe yang cukup dekat sekolah mereka. Meskipun susah, tapi Altair berhasil membawa turun Starla yang sedang dongkol padanya.

"Ngapain sih kesini, gue kan maunya Boba." Protes Starla sambil menendang-nendang meja yang ada di depannya.

"Emang gak ada anggun-anggunnya ya lo, harusnya lo beruntung di bawa ke caffe sama majikan." Jawab Altair dengan ngegas. Hal itu membuat Starla berdecak, rupanya laki-laki di hadapannya meremehkan seberapa sultan dirinya.

"Pulang dari sini, lo ketemu bokap gue." Putus Starla

"Mau apa? gue belum siap buat lamar lo." Balas Altair sambil terkekeh kecil

"Bego" Umpat Starla saat mendengar jawaban Altair. "Lo harus ketemu bokap gue biar tahu seberapa KAYA gue."

Alis Altair terangkat sebelah, lalu tangannya terjulur untuk menoyor kening gadis di depannya. "Sombong. Cepet pesen, disini juga ada Boba."

"Lo ngigo?" Tanya Starla, Altair mengedikan bahunya.

"Lagian ngapain sih lo ngajak gue kesini, kaya gak ada kerjaan." Decak Starla masih malas jika harus akrab dengan laki-laki itu.

Altair memutar bola matanya. "Inget Helli, lo itu hutang kesehatan gue. Dan inget kalo status lo itu sekarang adalah babu gue."

"Halu" Gumam Starla

Altair mengedikan bahunya lalu memanggil salah satu pelayan caffe itu untuk memesan. "Mbak, ada Boba kan?"

Pelayan itu mengangguk ramah, "Betul mas, itu adalah menu terbaru kami."

Altair tersenyum kemenangan sambil menatap Starla. "Ayo, lo mau pesen rasa apa?"

Starla kesal, dia merasa kalah. "Rasa yang pernah ada aja mbak."

Altair tidak bisa menahan tawanya, laki-laki itu tertawa kencang membuat si pelayan terpesona.

"Jangan malu-maluin gue deh Hell, bucin amat."

"Yaudah, mau rasa Alpuket aja.

"Baik, sa--ya ca-tat ya." Ucap si pelayan dengan gugup membuat Starla mengangguk-ngangguk

Pandangan pelayan itu mengarah pada Altair yang sedang menahan senyum sambil menatap Starla. Hal itu membuatnya semakin terpesona pada ketampanan yang dimiliki Altair.

"Mas nya mau pe-sen apa?"

Altair menoleh, lalu terkekeh kecil. "Pesen mbak nya boleh?"

Starla menggelengkan kepalanya mendengar ucapan laki-laki itu. "Dia mau pesen jus buaya mbak, tolong bawakan ya mbak."

Pelayan yang sedang blushing karna ucapan Altair langsung menoleh pada Starla, "Disini tidak ada minuman itu mbak."

"Yaudah, pesenin dia apa aja asal harus di kasih racun." Putus Starla membuat Pelayan itu mengangguk di tengah kebingungannya.

BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)Where stories live. Discover now