BAGIAN 14

917 169 4
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan follow akun aku. Bye gamau panjang-panjang.

~HappyReading~

"Aaaa, sayang banyak-banyak."

Starla mendelik mendengar itu. Bukannya baper, dia malah bergedik ngeri, takut-takut Altair kerasukan jin sekolah yang dulu sempat viral.

"Najis!"

"Yaelah, katanya nggak suka, tapi udah sayang-sayangan." Sindir Dias.

Altair terkekeh geli. "Emang siapa yang bilang gue sayang dia?" Tanyanya menunjuk Starla.

"Tadi kan Lo yang bilang, Al." Ucap Ellif dengan aneh.

"Nggak tuh," Altair mengedikan bahunya acuh. "Gue bilang sayang sama jam-nya."

Starla mendengus. "Terserah, gue mau bayar."

"Lagian siapa juga yang mau disayang dia?" -Starla membatin.

"Bareng dong." Sambar Altair.

Lalu keduanya membayar jam-nya. Altair membeli jam couple untuk kedua orangtuanya, dan Starla membeli jam couple untuk dirinya sendiri. Jangan harap dia akan memberikannya pada pria itu.

Saat mau memberikan kartu atm-nya, Altair sudah terlebih dahulu memberikan black-card nya. Hal itu membuat Starla tidak terima, emangnya dia menyuruh pria itu membayarkannya?

"Lo, apa-apaan sih?"

"Kenapa emang? Itu jam punya gue juga kan?" Tanya Altair heran.

"Enak aja, beli sendiri." Ketus Starla.

"Ah gimana sih, nggak konsisten banget." Gerutunya pelan.

"Gue mendingan couple-an sama Ellif, atau enggak sama Dias, dibanding sama Lo." Tekan Starla. Lalu dia membawa bingkisan yang berisi jam di dalamnya dari pelayan toko tadi.

"Gak bisa gitu dong!"

"Kenapa?" Tanya Starla dengan jengah, dia melihat Altair yang menyusul langkahnya.

"Kan gue yang bayar," pongah Altair.

"Siapa yang suruh bayar makannya? Nanti gue TF, Lo chat aja no rekening Lo."

Altair mendengus. Mau di taruh dimana harga dirinya sebagai seorang laki-laki jika menerima uang dari gadis itu? Lagipula, tadi dia hanya bercanda.

"Pokoknya jamnya couple sama gue, nanti di pake malem."

"Kenapa sama malem?"

"Acaranya malem ini, Helli." Ucap Altair memberi tahu.

"Nanti gue jemput," Lanjutnya.

"Nggak usah, gue bisa pergi bareng Dias." Tolak Starla.

Altair mendengus tak suka. "Dias bareng pacarnya, Lo nanti gue jemput."

"Bodo, gue nggak akan Dateng!" Setelah itu Starla pergi meninggalkan Altair yang tersenyum miring di belakangnya.

~BukanFriendzone~

Seperti ucapannya, Starla benar-benar tidak akan datang ke acara yang Altair adakan malam ini di kediamannya. Biarkan saja, toh Starla itu siapa? Hanya orang asing bukan?

Tring

Celengan dosa:
Gue udah di rmh Altair, Lo dmn?

Starla mendengus, ternyata sahabatnya itu pergi kesana. Lalu bagaimana dengan dia? Apa dia juga harus pergi? Tapi Starla sangat malas berurusan dengan Altair, apalagi jika harus masuk ke dalam lingkungan keluarga pria itu.

BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)Where stories live. Discover now