[19] Truth

329 69 6
                                    

Part ini cukup panjang jadi maaf kalau malah kesannya jadi ngebosenin, tapi aku harap kalian bakal suka. Dan part sebelumnya cukup sepi jadi ya begitulah membuat saya sedikit kurang bersemangat, but it's okay :)

***

Semenjak hari dimana Draco terkena serangan mantra oleh Harry, Celine selalu menyempatkan waktunya untuk menemani Draco karena permintaan laki-laki itu sendiri. Terkadang Hermione ikut menemani Celine untuk sekedar mengantarkannya sampai depan Hospital Wings. Ia tak mungkin ikut masuk atau Draco akan mengeluarkan kata hinaan padanya.

Hubungan Celine dan Harry? Mereka belum bicara sama sekali. Sesekali Harry mencoba menyapa atau bertanya tentang hal kecil kepada Celine tapi gadis itu tidak pernah meresponnya. Apalagi Harry juga tengah sibuk dengan urusannya dengan Profesor Dumbledore membuatnya semakin menambah jarak dengan Celine.

Setelah pelajaran hari ini, Celine akan pergi ke Hospital Wings lagi dan ditemani Hermione lagi juga kali ini. Sebelum mereka menuju rumah sakit, mereka mampir ke dapur untuk mengambil beberapa makanan untuk Draco. Sampai di depan pintu rumah sakit, Hermione langsung pamit untuk pergi ke perpustakaan.

Celine masuk dan menyapa Madam Pomfrey terlebih dahulu. "Hallo, Madam."

Madam Pomfrey yang masih merapikan ranjang ranjang yang ada di sana pun menoleh ke arah Celine. "Oh, Hai Miss Pevensie. Mr. Malfoy sedang tidur di sana."

"Baik, Madam. Apakah keadaannya semakin membaik?" Tanya Celine.

"Dia semakin membaik karena kau yang selalu merawat dan menemaninya."

Celine tersenyum kaku mendengar jawaban Madam Pomfrey. "Tidak Madam. Itu karena semua ramuan mujarab Anda."

Wanita tua itu terlihat sedikit tersipu walaupun ia sudah sering mendengar pujian tentangnya. "Ya, terimakasih Miss Pevensie. Kau boleh langsung melihatnya."

Celine mengangguk kemudian ia melangkahkan kakinya lagi menuju ranjang Draco. Di sana Draco sedang tertidur sangat lelap membuat Celine tak tega untuk membangunkannya. Celine meletakkan beberapa makanan yang ia bawa dengan mantra di atas nakas.

Celine menarik kursinya dan tak sengaja mengeluarkan suara berdecit membuat Draco menggeliat dan perlahan membuka matanya. Celine sedikit merutuki dirinya karena sudah menganggu kegiatan tidur lelap Draco.

"Hai, maaf menganggu tidurmu," Celine mendudukkan dirinya di dekat Draco.

Perlahan senyuman Draco mulai terukir di wajahnya walaupun ia masih dalam keadaan mengantuk. Ia merasa senang ketika gadis itu datang untuk menjenguk dan menemaninya sesuai permintaannya.

"Tak apa. Aku sudah terlalu banyak tertidur disini," kata Draco dengan terkekeh.

Draco dapat melihat senyuman gadis itu terpampang jelas di wajahnya, ia semakin candu dengan senyuman yang selalu Celine berikan sekarang. Dari dulu ia selalu menantikan senyum manis itu ditunjukkan untuk dirinya.

"Aku membawakanmu makanan. Apakah kau sudah lapar?" Tanya Celine.

"Ya, aku lapar." Mereka saling tatap beberapa saat, Draco mulai membuat ekspresi melas sedangkan Celine sudah menatapnya datar karena tau apa yang akan dikatakan Draco selanjutnya. "Cel-"

"Tidak," potong Celine cepat masih dengan eskpresi datarnya.

"Ayolah~" Rengek Draco pelan.

Celine mendengus kesal. "Keadaanmu tidak separah itu sekarang, apakah kau tidak bisa makan dengan tanganmu sendiri?"

"Tidak. Tanganku lemah lihatlah," Draco menunjukkan tangannya yang ia lemaskan dan membuat wajah seolah-olah ia kembali sakit.

"Drama King."

Love and DeathWhere stories live. Discover now