05| Gegegeli-Gegegeli!!

209 108 22
                                    

Happy reading yaaaaa 💜

Happy reading yaaaaa 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~*~

Gudang sekolah terletak di sekitar taman belakang sekolah. Yang namanya tempat jorok, tidak terpakai, tidak berpenghuni, dan jarang di kunjungi, tak heran jika banyak rumor yang beredar mengatakan bahwa gudang tersebut angker. Apalagi letak nya di taman belakang sekolah yang sepi, dan hanya satu-satunya ruangan yang ada disana.

Seorang gadis dengan tinggi semampai itu berjalan cepat menuju gudang, garis wajah nya terlihat amat kesal, dan di belakangnya ada seorang lelaki berwajah datar yang berjalan santai. Mungkin wajahnya memang terlihat biasa saja, tapi siapa yang tau bahwa dia sedang memendam emosi yang membara.

Keduanya hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Nyebelin banget! Gak di kelas, gak di laboratorium, ketemu dia mulu! Mending tadi rame-rame lah sekarang berduaan aja, arghhh kesel! Dasar cowok rese! Dari awal ketemu, sampai sekarang bawaannya sial mulu ketemu dia!" batin Aqilaa mencak-mencak.

"Cewek pembawa sial. Hari-hari gue jadi buruk setelah ketemu dia!" Di lain sisi bukan hanya Aqilaa yang merasa kesal, Natha pun merasa sangat malas jika harus di hadapkan dengan gadis itu lagi.

Sampai di depan gudang, Aqilaa memasukan kuncinya, lalu membuka pintu tersebut. Setelah gadis dengan rambut sebahu itu masuk kemudian Natha ikut mengekorinya. Lelaki tersebut menutup pintu, tanpa menyadari bahwa kuncinya masih menyangkut di handle pintu.

🌿🌿🌿


Aqilaa meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu, pasalnya di dalam gudang tersebut sama sekali tidak ada jendela jadi ruangan tersebut terlihat gelap meskipun di siang hari. Hanya ada empat fentilasi kecil yang menjadi sumber cahaya. Sayang nya hal itu masih tidak bisa menerangi ruangan ini sepenuhnya.

Ketemu! Aqilaa memencet saklar tersebut berulang-ulang namun hasilnya nihil, keadaan gudang masih gelap. Kini gantian Natha yang mencari saklar lampu lainnya. Dan, yes! Lampu menyala, kini gudang sudah tidak segelap tadi, barang-barang yang berada di sekitarnya sudah terlihat jelas di mata.

Gadis itu menatap sekitar, matanya mencari-cari keberadaan gelas corong, kemudian berjalan perlahan menyelusuri gudang sambil berpikir sebentar kira-kira dimana letak gelas tersebut.

"Ck! Dimana sih?" tanya nya pada diri sendiri.

Melalui ekor matanya, Aqilaa melihat Natha yang sedari tadi berdiri di ambang pintu tertutup, tangannya bersedekap di depan dada sambil menatap sekitar gudang tanpa ada niatan bergerak berpindah posisi.

"Heh ngapain lo disitu? Bukanya bantuin cari!" dumel Aqilaa kesal, kini ia sudah menghadap penuh ke arah Natha.

"Gak tau."

Aqilaa menaikan satu alisnya, berpikir sebentar apa maksud dari ucapan Natha barusan. Sebenarnya Natha bukan tipe cowok datar yang berbicara nya singkat sekali. Buktinya tadi dia berbicara terus saat berdebat dengannya, tapi di beberapa waktu Natha memang berbicara seperlunya.

Aqilaa: Memeluk LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang