10. Sebenarnya, Yang Mana Seorang Putri?

1.9K 156 16
                                    

      Semenjak Thalia memberitahu satpam tadi bahwa ia adalah anak dari wanita bernama Mariya Putri Purnawirawan, ekspresinya tetap syok. Bukannya senang, Thalia malah seperti linglung. Apa mereka tidak mengenali perubahan Thalia kecil? Apa mereka tidak pernah tahu-menahu dengan Thalia?

       Dan di sinilah Thalia sekarang, duduk di sofa dengan anteng dan apiknya. Rumah megah bak istana membuat Thalia jadi kikuk. Rumah ini memang besar dari rumahnya. Tapi jika dilihat-lihat sekali lagi, rumah keluarga besar Atma Jaya jauh lebih besar. Apa keluarga besar selalu menikah alias ingin berbesan dengan keluarga besar juga? Tradisi konyol yang sangat Thalia tidak suka.

           Suara langkah dari tangga menyita perhatian Thalia. Wanita dengan kisaran umur 59 tahun turun dengan anggunnya. Setelan kebaya dengan sanggul di rambutnya membuatnya tampak berkarisma. Apalagi tatapan tajamnya membuat Thalia menciut. Selama ini Thalia tumbuh di lingkungan Atma Jaya, tidak ada orang yang memiliki tatapan tajam seperti itu.

         Di belakang wanita tua tersebut muncul seorang wanita dan pria. Dari umurnya bisa Thalia tebak jika wanita itu berumur 37 tahun, hanya terpaut kurang lebih sepuluh tahun lebih tua dengan pria di sampingnya. Dan, tunggu dulu! Pria tersebut mirip dengan orang yang ia lihat kemarin hari!

        Mendadak Thalia jadi gugup setengah linglung, ketika ketiga sosok penuh karisma tersebut duduk di sofa depan. Menatapnya dengan pandangan tidak terbaca. Siapa mereka sebenarnya?

       "Selamat sore, ma–maaf mengganggu waktunya. Sa–Saya Mariya Putri Athalia. " Thalia tersenyum kikuk, sedikit membungkukkan badannya.

      "Ya, sore. Ada maksud apa Anda datang ke sini?"

      Tubuh Thalia memaku, bahasanya formal sekali. Apa ini yang biasa dibicarakan dalam keluarga besar? Dan lagi-lagi mereka benar-benar tidak mengenalinya? Apa Thalia salah rumah? Ayolah, ingin ditaruh di mana mukanya nanti, jika benar dia salah rumah?

       "Sebelum itu saya mohon maaf sebesar-besarnya, Sa–Saya hanya ingin meluruskan niat saya. Saya ke sini ingin memastikan, apakah benar ini kediaman keluarga Purnawirawan? Saya..., anak dari Mariya Putri Purnawirawan. "

       "Kamu yakin, kalau kamu adalah anak almarhumah kakak saya?" Wanita dengan setelan dress panjang warna matang itu menatap Thalia tidak percaya.

       Ragu-ragu Thalia mengeluarkan fotonya bersama almarhumah ibunya dua tahun yang lalu. Menunjukkan selembar foto tersebut pada mereka. Tapi sayang, mereka tidak terkejut sama sekali. Ekspresi mereka tetap sama, tajam dan angkuh. Sebenarnya, mereka ini keluarga ibunya atau bukan?

      Ekspresi mereka membuat Thalia hampir frustrasi, ingin segera pergi. Dinginnya hawa rumah seolah menakut-nakuti Thalia, membuatnya jadi tidak betah duduk di sofa empuk ini.

       "Kalau Anda tidak percaya, saya punya bukti banyak untuk membuat Anda semua percaya bahwa saya memang anak dari wanita bernama Mariya Putri Purnawirawan dan Pria bernama Hendri Tri Atma Jaya." Thalia tersenyum kecut, mengeluarkan sebuah cincin dan ponsel.  "Saya memiliki banyak foto bersama ibu saya. Kalau Anda semua masih tidak percaya dan beranggapan bahwa foto saya hasil edit, saya punya cincin ini. Kalau masih tidak percaya, saya bisa telepon— “

      “Iya-iya! Kami percaya, kok!!”

       Pria berjas hitam bak manajer itu tertawa keras, membuat wanita tua di sampingnya jadi memukul pahanya karena terganggu.  "Kamu Thalia, bukan? Thalia kecil yang manis dan irit bicara, sekarang jadi serius begini. Murni keturunan Purnawirawan, sih!"

Takdir Kita Berbeda Where stories live. Discover now