🕊

318 42 12
                                    

Ini masih dini hari, Mine masih di pelukannya. Suga terbangun karena suhu tubuh Mine tiba-tiba naik, ia dapat merasakannya. Mine demam lagi, imunitas Mine sering turun jika seperti ini. Suga masih tidak bergerak, ia mengeratkan pelukannya pada Mine.

Bisa saja Mine juga terlalu lelah mengurus rumah dan Ye Jun, ditambah lagi dengan masalah kemarin. Hari ini juga Suga harus ke Bighit. Lalu bagaimana dengan Mine dan Ye Jun. Haruskah ia izin? Tapi hari ini ia banyak pekerjaan di studionya.

Badan Mine mulai menggigil, dan suhu tubuh Mine benar-benar meningkat drastis. Suga tak tinggal diam, ia membaringkan Mine untuk lebih nyaman, ia harus melakukan sesuatu untuk Mine.

Suga mengambil kompres, ia tidak ingin meminunkan obat langsung mengingat Mine juga masih menyusui, dan tidak akan berbuat ceroboh lagi. Setelah mengkompres Mine, Suga kembali berbaring di sampingnya. Memeluknya. Membiarkan lengannya jadi bantal ternyaman Mine, meskipun pada akhirnya bakal kesemutan.

"Apeujimayo, Yeobo." Suga membisikkan hal itu, berharap Mine selalu sehat. Mine mudah sekali sakit dan kondisinya jatuh.

***

Matahari sudah menampakkan cahayanya. Semua di rumah itu sudah terbangun kecuali si kecil Ye Jun yang baru saja tertidur lagi setelah mandi. Suga sudah bersiap ke Bighit. Sedangkan Mine juga bersiap untuk berjemur dengan Ye Jun di taman dekat lingkungan rumah mereka. Mine memaksakan diri untuk bangun, dengan keadaan lemas dan pucat, tentunya banyak yang ia pikirkan. Sebenarnya Suga sudah menyuruh Mine untuk istirahat saja, tetapi Mine tidak mau. Mine tahu suaminya juga bekerja, tak mungkin ia hanya tertidur di rumah tanpa melakukan apapun.

"Mau berjemur? Istirahat dulu, Yeobo. Jangan dipaksa." Suga keluar kamar dengan tasnya. Melihat Mine berdiri dengan gendongan depan didalamnya ada Ye Jun yang tertidur pulas bersandarkan dada Mine. Jadwal Ye Jun untuk berjemur setiap pagi, ia tidak ingin ada yang kurang dari anaknya. Wajah pucatnya menjelaskan semuanya, ia sedang sakit dan butuh istirahat.

"Ne, na gwenchana. Josimhae di jalan." Mine sudah siap dengan botol susu Ye Jun juga berjaga-jaga.

Suga menghampiri Mine di dekat sofa itu. Memeluk Mine dan Ye Jun di satu dekapan. Suga ingin sekali pelukan ini tidak pernah terlepas meskipun tidak seerat biasanya karena ada Ye Jun yang menjadi pelengkap keluarga kecil mereka.

"Yeobo, Ye Jun sedang tidur." Mine melepas pelukan Suga, takut Ye Jun terbangun dan menangis. "Hati-hati disekitarmu nanti." Mine memberi himbauan.

Kecupan perpisahan yang diberi Suga kepada Mine kali ini tak di tanggapi oleh Mine. Suga mengantarkan Mine hingga keluar. Tepat di luar pintu, ada So Ra berdiri menunggu Mine keluar, Suga juga.

"So Ra, ada apa?" Mine bertanya sedikit memendekkan tubuhnya.

"Ahjumma, tadi bangun-bangun Eomma tidak ada, jadi So Ra ke sini. Belnya ketinggian." So Ra menjelaskan ia menunggu di depan pintu.

Suga yang melihat itu lebih khawatir pada Mine, jika sudah ada So Ra. Mine harus bekerja lebih keras lagi, karena perasaan So Ra juga tidak bisa di tebak. "Kita ke taman saja, kajja!" Seru Mine langsung menggandeng So Ra dan menuju elevator. Dengan senyumnya ceria padahal wajahnya pucat.

Suga juga mengikuti Mine sekaligus membawa tasnya untuk berangkat. Mereka berempat 1 elevator, Mine hanya terdiam sembari menggandeng So Ra. Pikiran dan perasaannya masih berkejolak. Tangan satunya ia gunakan untuk mengelus punggung Ye Jun agar lebih tenang lagi.

Mereka juga berjalan bersama hingga parkiran luar. Saat jalan mereka sudah berpisah, Mine, Ye Jun, dan So Ra dikagetkan dengan laki-laki yang yang menggunakan coat saja.

"Yeobo!" Teriak Mine saat laki-laki gila itu menunjukkan alat vitalnya di depan mereka bertiga. Otomatis Mine memeluk So Ra dan Ye Jun untuk menutup mata. Mine juga mengalihkan pandangannya.

Mine~Suga | Fan-fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang