Bab 47 (END)

2.8K 62 2
                                    

Pagi itu, nila duduk bersandar di sofa dengan tv yang menyala kencang. Membuat seorang lelaki yang baru keluar dari kamar semakin memberengut kesal.

" Sayanggg..."

Nila melirik sinis,
" Apa?"

Rian meneguk ludahnya, tampaknya kesalahan nya kali ini benar-benar fatal. Lagian kenapa sih dia selalu suka mencari masalah?

" Kamu mah marah terus sayang. Lagian aku tuh gak salah. Kamu mau dosa nolak aku?"

Nila menggeram, semalaman alasan dosa selalu membuat Rian menang banyak dan nila kalah telak.

" Tapi gak perlu segitunya! Aku kan udah bilang capek, kamu malah nyosor terus. Ini tulang aku rasanya pada patah!"

Rian meringis,
" Astaga sayang, baru beberapakali juga."

Nila tersentak saat Rian tiba-tiba menyambar tubuhnya. Suaminya itu sudah memeluk erat pinggang nya.

" Ih awas gak mau..."

Rian tertawa,
" Emang nya aku mau ngapain coba?"

Nila meronta dari pelukan Rian. Tangannya mencubit keras tangan suaminya.

" AWWWW,"

" Kdrt kamu sayang!"

Nila langsung berpindah sofa. Dia duduk di sofa singgle.

" Kamu yang kdrt!"

" Sayang laperrr..."

Nila diam tak menanggapi suaminya. Dia sangat kesal karena ulah Rian semalaman.

- flashback-

Waktu berputar dengan cepat, pagi cerah telah berubah menjadi malam yang indah.

Setelah usai bersalaman dengan para tamu. Rian yang tersenyum lebar kian tersenyum lebar sampai giginya yang berderet rapi terlihat karena senyum lebarnya.

Pemuda yang sudah berstatus sebagai suami dari gadis yang dia cintai itu sudah tak sabar untuk melepaskan semua hasrat terpendam nya.

" Sayang ayooo..."

Nila menggeleng,
" Ngantuk sayang."

" Ih kok gitu? Ini malam pertama loh yang."

Nila menutup matanya, gadis itu sudah terbaring dengan nyaman di atas tempat tidur.

" Tadi katanya kalau aku udah mandi bakal dikasih. Mana, mana?"

Nila membuka matanya,
" Sayang besok aja yah. Ngantuk banget beneran gak bohong."

Rian mengehela nafas, dia menatap lurus wajah istrinya yang tampak benar-benar kelelahan.

" Yaudah besok aja deh. Pagi yah yang?"

Nila mengangguk cepat.

Rian langsung pergi berbalik memakai bajunya. Sehabis mandi, lelaki itu langsung keluar dengan mengenakan handuk dan berlari semangat menuju tempat tidur. Tapi sayangnya, istrinya tampak kelelahan dan tak bisa di ajak unboxing malam itu.

Setelah memakai bajunya, Rian membaringkan tubuhnya disamping istrinya. Dia memeluk erat tubuh istrinya yang sangat ramping itu.
Rian menyerukkan kepalanya di potongan leher istrinya, menghirup wangi mawar dari rambut istrinya.

Satu jam.

Dua jam.

Tiga jam.

' MANTAN JADI SUAMI 'Donde viven las historias. Descúbrelo ahora