Hari senin.
"Gery nih, coklat."
Gery hanya membuang pandangan sebentar. Lalu kembali memainkan ponselnya.
Hari selasa.
"Gery nih aku buatin kue. Dimakan yah."
Gery hanya mengangkat keningnya acuh. Kemudian kembali berkutik dengan ponselnya.
Namun ...
Ketika sedang bermain dengan temanya.
"Ger, gue aus. Beliin kita pada minum dong." Keluh salah satu temannya.
"Iya ger, sama es boba dong." Kayla juga ikut melayangkan permintaan. Kedua temannya ikut-ikutan juga memasang raut kehausan.
"Yaelah, masa gue jalan. Capek!" Gery menolak. "Oh gue ada ide. Gue suruh aja sih culun. Dia kan lagi tergila-gila sama gue."
"Vanilla!"
"Iya!"
Vanilla mendekat. Ia kemudian sedikit canggung ketika mendapati Kayla and the geng. Duduk di samping Gery.
"Beliin gue minum bisa nggak?"
"Bi.. Bisa-bisa."
"Makasih."
Ia mengambil uang Gery, dan membeli apa yang cowok itu bilang.
Tidak merasa dipermainkan sedikit pun.Miris. Vanilla yang tak pernah jatuh cinta, untuk itu tidak sadar dirinya dibudaki dan menjadi permainan oleh orang yang sama sekali tidak pernah menganggapnya.
Hal itu berlangsung cukup sering. Namun Vanilla dengan senang hati melakukanya. Ia menganggap itu adalah cara agar Gery bisa melihat dirinya.
Hari selanjutnya. Ketika Vanilla hendak menyerahkan kue lagi, Vanilla mengurungkan niatnya. Karena Kayla sedang duduk dengan Gery.
Entah kenapa belakangan ini Gery menjadi cuek dengannya. Tidak biasa, Gery kini mulai tidak menghiraukan keberadannya. Sama seperti seluruh teman kelasnya. Yang sama sekali tidak menganggap Vanilla ada.
Tatapan mata Gery juga seperti terlihat risih.
Vanilla memandang ke bawah. Menatap kue coklat yang hendak ia berikan kepada Gery.
Cowok itu lebih terlihat senang berada di dekat gadis-gadis itu dan temannya, dibanding Vanilla.
Naif.
Ia tidak tahu keberadannya memang tidak diperhitungkan Gery sejak awal.
Dering bell istirahat berbunyi. Seperti biasanya, Vanilla membawa kotak makannya ke taman belakang sekolah. Setiap istirahat, kalau sempat. Vanilla selalu pergi ke taman belakang sekolah.
Di sana ia sering meluangkan waktu dengan temannya. Berbagi makanan, bahkan bercerita dengan sosok itu. Hanya dia yang menganggap Vanilla ada.
"Hallo teman... " sapa Vanilla pada sosok yang tengah duduk sambil memejamkan mata. Dia terlihat semangat ketika melihat Vanilla datang.
"Meow.."
Shiro. Kucing belakang sekolah kesayangan Vanilla.
Waktu itu, Vanilla sedang makan sendirian. Seperti hari-hari biasanya, ia makan sendirian sambil mendengarkan lagu di taman belakang sekolah. Tempat yang sepi, yang jarang di datangi siswa lainya.
Tiba-tiba seekor kucing putih jantan melompat ke pangkuanya, tidur dengan nyaman di rok Vanilla. Mulai hari itu, mereka berteman. Vanila juga sering memberinya makan.

YOU ARE READING
Dear ME
RandomDear Me. Ps: For my 16th yo. Self Ada orang yang akan terus mencintaimu tanpa syarat. Ada pribadi yang Tuhan tempatkan disampingmu untuk menerima masa lalu mu. Ada orang yang juga akan terus bertengkar dengan diri mu yang akhirnya mengikat janji d...